MEMBACA DAN MENULIS KESIMPULAN ISI BACAAN
A. Mendengarkan
Menyebutkan Kembali dengan Kata-Kata atau Kalimat Sendiri Isi Teks Pendek
Kamu pasti senang mendengarkan pembacaan bacaan, bukan? Dapatkah kamu menceritakan isi bacaan yang kamu dengarkan itu? Tentu saja dapat, bukan? Bagaimana caranya? Caranya tentu saja kamu mendengarkan pembacaan bacaan dengan sungguh-sungguh. Dengan demikian, kamu akan ingat isi bacaan yang kamu dengarkan itu. Kemudian kamu ceritakan isi bacaan itu. Untuk menceritakan isi bacaan, tidak perlu menggunakan kata-kata atau kalimat yang sama dengan yang ada dalam bacaan. Kamu dapat menceritakan isi bacaan dengan kata-kata atau kalimatmu sendiri.
B. Berbicara
Bertanya Kepada Orang Lain dengan Menggunakan Pilihan Kata yang Santun.
Kamu tentu sering bertanya jawab dengan teman-temanmu. Ketika kamu bertanya, tentu kamu menggunakan kata apa, siapa, bagaimana, mengapa, kapan, berapa, dan dimana. Kata-kata itu disebut kata tanya. Setiap kata tanya mempunyai kegunaan masing-masing.
1. Siapa digunakan untuk menanyakan orang/nama.
Contoh: Siapa namamu?
2. Apa digunakan untuk menanyakan benda.
Contoh: Apa yang kamu bawa tiap hari ke sekolah?
3. Berapa digunakan untuk menanyakan jumlah dan tanda waktu.
Contoh: Berapa saudaramu?
4. Kapan digunakan unuk menanyakan waktu.
Contoh: Kapan paman datang?
5. Dimana digunakan untuk menanyakan tempat.
Contoh:Dimana sekolahmu?
6. Mengapa digunakan untuk menanyakan sebab-sebab atau alasan.
Contoh: mengapa kemarin kamu tidak masuk sekolah?
7. Bagaimana digunakan untuk menanyakan keadaan.
Contoh: Bagaimana keadaan kelasmu?
C. Membaca
Membaca Lancar Teks
Senin, 06 Desember 2010
MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN
MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN
Setiap bacaan pasti memiliki pikiran pokok. Pikiran pokok terdapat dalam
kalimat yang paling umum, dijelaskan oleh kalimat lain, dan kata kuncinya selalu
diulang-ulang.
Pada bacaan ‘Perjalanan ke Kantor Pos’ kamu dapat menemukan pikiran
pokoknya. Inti teksnya adalah pergi ke kantor pos. Kamu dapat menggunakan
kalimat pertanyaan di bawah ini untuk menemukan pikiran pokoknya.
• Siapa yang pergi?
• Dengan siapa perginya?
• Mereka pergi ke mana?
• Mengapa mereka pergi?
• Bagaimana mereka pergi?
Langkah Membaca Sekilas
Membaca sekilas, yaitu membaca sekejap mata, secara singkat untuk
mengetahui intinya. Langkah membaca sekilas, antara lain:
a) Siapkanlah diri dan pusatkan perhatian pada teks bacaan yang ada.
b) Pahamilah judul bacaan.
c) Bacalah teks secara sekilas dan temukan gagasan pokok yang
disampaikan oleh penulis pada kalimat utama tiap paragraf.
d) Tentukanlah hubungan pertalian makna judul dengan gagasan pokok dalam
paragraf.
e) Rumuskanlah simpulan umum (gagasan pokok) isi teks yang kamu baca.
Setiap bacaan pasti memiliki pikiran pokok. Pikiran pokok terdapat dalam
kalimat yang paling umum, dijelaskan oleh kalimat lain, dan kata kuncinya selalu
diulang-ulang.
Pada bacaan ‘Perjalanan ke Kantor Pos’ kamu dapat menemukan pikiran
pokoknya. Inti teksnya adalah pergi ke kantor pos. Kamu dapat menggunakan
kalimat pertanyaan di bawah ini untuk menemukan pikiran pokoknya.
• Siapa yang pergi?
• Dengan siapa perginya?
• Mereka pergi ke mana?
• Mengapa mereka pergi?
• Bagaimana mereka pergi?
Langkah Membaca Sekilas
Membaca sekilas, yaitu membaca sekejap mata, secara singkat untuk
mengetahui intinya. Langkah membaca sekilas, antara lain:
a) Siapkanlah diri dan pusatkan perhatian pada teks bacaan yang ada.
b) Pahamilah judul bacaan.
c) Bacalah teks secara sekilas dan temukan gagasan pokok yang
disampaikan oleh penulis pada kalimat utama tiap paragraf.
d) Tentukanlah hubungan pertalian makna judul dengan gagasan pokok dalam
paragraf.
e) Rumuskanlah simpulan umum (gagasan pokok) isi teks yang kamu baca.
Senin, 29 November 2010
JUDUL
JUDUL
Pengertian Judul :
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi).
Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan.
Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan.
Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.
Syarat-syarat pembuatan judul :
a. Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
b. Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
c. Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.
Pengertian Judul :
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi).
Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan.
Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan.
Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.
Syarat-syarat pembuatan judul :
a. Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
b. Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
c. Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.
Rabu, 24 November 2010
TOPIK
TOPIK
Pengertian Topik:
Topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatuartikel.
Syarat-syarat topik yang baik yaitu:
a. Menarik untuk ditulis dan dibaca.
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
b. Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu.
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
1.Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2.Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3.Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4.Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.
Pengertian Topik:
Topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatuartikel.
Syarat-syarat topik yang baik yaitu:
a. Menarik untuk ditulis dan dibaca.
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
b. Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu.
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
1.Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2.Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3.Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4.Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.
Minggu, 21 November 2010
KERANGKA KARANGAN
KERANGKA KARANGAN
Pengertian
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan.Kerangka karangan yg belum final disebut outline sementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapid an lengkap disebut outline final.Kerangka karangan menjamin suatu penyusun yang logis dan teratur,serta penulis dapat membedakan antara gagasan utama dengan gagasan tambahan.
Manfaat kerangka karangan bagi penulis :
a. Untuk menjamin penulis bersifat konseptual , menyeluruh dan terarah.
b. Untuk menyusun kerangka karangan secara teratur.Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan sehingga dapet dipastikan apakah hubungan dari gagasan-gagasan tersebut sudah tepat dan apakah penyajian gagasan tersebut sudah baik atau belum.
c. Memudahkan penulis untuk menciptakan klimaks yang berbeda-beda.Tujuannya agar pembaca dapat terpikat secara terus menerus,maka penyusunan klimaks harus diatur sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda dan pembaca pun berminat membaca tulisan tersebut.
d. Menghindari penulisan topik ganda (dua kali atau lebih).
e. Memudahkan penulis mencari materi pembantu.Dengan menggunakan rincian-rincian dari kerangka karangan,penulis dapat dengan mudah mencari data-data untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya.
Macam-macam susunan kerangka karangan :
1.1 Pola alamiah
Unit-unit kerangka berurutan sesuai keadaan alam/dimensi kehidupan manusia.Sebab itu susunan ilmiah dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu berdasarkan urutan ruang, waktu, dan topik yang ada.
a. Susunan waktu (kronologis )
Urutan yang didasarkan pada tuntutan peristiwa atau tahap- tahap kejadian.Yang paling mudah dalam urutan ini adalah mengurutkan peristiwa menurut kejadiannya.Sering digunakan dalam roman,cerpen, novel dan dalam bentuk karangan naratif lainnya, adalah suatu variasi yang mulai dengan suatu titik yang menegangkan kemudian mengadakan sorot balik sejak awal mula perkembangan hingga titik yang menegangkan tadi.Urutan kronologis adalah urutan yang paling umum tetapi juga merupakan satu-satunya cara yang kurang menarik dan paling lemah.
b. Urutan ruang (spasial)
Urutan ruang atau urutan spasial menjadi landasan yang paling penting, bila topic yang diuraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat. Urutan ini terutama digunakan dalam tulisan-tulisan yang bersifat deskriptif.
c. Topik yang ada
Suatu pola peralihan yang dapat dimasukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada. Suatu barang hal atau peristiwa sudah dikenal dengan bagian-bagian tertentu. Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian-bagian itu harus dijelaskan berturut-turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagaiman lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian-bagiannya itu.
2.2 Pola logis berdasar urutan:
1)klimaks – anti klimaks
2) umum – khusus
3) sebab – akibat
4) proses
5) dan lain-lain.
a. Urutan Klimaks dan Anti Klimaks
Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol. Bila posisi yang paling penting itu berada pada akhir rangkaian maka urutan ini disebut kilimaks. Dalam urutan klimaks pengarang menyusun bagian-bagian dari topik itu dalam suatu urutan yang semakin meningkat kepentingannya, dari yang paling rendah kepentingannya, bertingkat-tingkat naik hingga mencapai ledakan pada akhir rangkaian. Urutan yang merupakan kebalikan dari klimaks adalah anti klimaks. Penulis mulai suatu yang paling penting dari suatu rangkaian dan berangsur-angsur menuju kepada suatu topik yang paling rendah kedudukannya atau kepentingannya.
b. Urutan kausal
Urutan kausal mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab. Pada pola pertama suatu masalah dianggap sebagai sebab, yang kemudian dilanjutkan dengan perician-perincian yang menelusuri akibat-akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan-persoalan yang dihadapi umat manusia pada umumnya. Sebaliknya, bila suatu masalah dianggap sebagai akibat, yang dilandaskan dengan perincian-perincian yang berusaha mancari sebab-sebab yang menimbulkan masalah tadi, maka urutannya merupakan akibat sebab.
c. Urutan Pemecahan Masalah
Urutan pemecahan masalah dimulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut. Sekurang-kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi dan akhirnya alternative-alternative untuk jalan keluar dari masalah yang dihadapi tersebut. Dengan demikian untuk memecahkan masalah tersebut secara tuntas, penulis harus benar-benar menemukan semua sebab baik yang langsung maupun yang tidak langsung bertalian dengan masalah tadi. Setiap masalah tersebut tidak bisa hanya terbatas pada penemuan sebab-sebab, tetapi juga harus menemukan semua akibat baik yang langsung maupun yang tidak langsung, yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi kelak.
d. Urutan Umum Khusus
Urutan umum khusus terdiri dari dua corak yaitu corak dari umum ke khusus atau corak dari khusus ke umum. Urutan yang bergerak dari umum ke khusus pertama-tama memperkenalkan kelompok-kelompok yang paling besar atau yang paling umum kemudian menelusuri kelompok-kelompok kecil atau khusus. Urutan khusus umum merupakan kebalikan dari urutan diatas.
e. Urutan Familiaritas
Dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah dikenal kemudian berangsur-angsur pindah kepada hal-hal yang kurang dikenal atau belum dikenal. Dalam keadaan-keadaan tertentu cara ini misalnya diterapkan dengan mempergunakan analogi.
f. Urutan Akseptabilitas
Urutan ini mirip dengan urutan familiaritas, hanya saja urutan ini mempersoalkan apakah suatu gagasan itu diterima atau ditolak oleh para pembaca, apakah disetujui atau tidak oleh para pembaca.
Pengertian
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan.Kerangka karangan yg belum final disebut outline sementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapid an lengkap disebut outline final.Kerangka karangan menjamin suatu penyusun yang logis dan teratur,serta penulis dapat membedakan antara gagasan utama dengan gagasan tambahan.
Manfaat kerangka karangan bagi penulis :
a. Untuk menjamin penulis bersifat konseptual , menyeluruh dan terarah.
b. Untuk menyusun kerangka karangan secara teratur.Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan sehingga dapet dipastikan apakah hubungan dari gagasan-gagasan tersebut sudah tepat dan apakah penyajian gagasan tersebut sudah baik atau belum.
c. Memudahkan penulis untuk menciptakan klimaks yang berbeda-beda.Tujuannya agar pembaca dapat terpikat secara terus menerus,maka penyusunan klimaks harus diatur sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda dan pembaca pun berminat membaca tulisan tersebut.
d. Menghindari penulisan topik ganda (dua kali atau lebih).
e. Memudahkan penulis mencari materi pembantu.Dengan menggunakan rincian-rincian dari kerangka karangan,penulis dapat dengan mudah mencari data-data untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya.
Macam-macam susunan kerangka karangan :
1.1 Pola alamiah
Unit-unit kerangka berurutan sesuai keadaan alam/dimensi kehidupan manusia.Sebab itu susunan ilmiah dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu berdasarkan urutan ruang, waktu, dan topik yang ada.
a. Susunan waktu (kronologis )
Urutan yang didasarkan pada tuntutan peristiwa atau tahap- tahap kejadian.Yang paling mudah dalam urutan ini adalah mengurutkan peristiwa menurut kejadiannya.Sering digunakan dalam roman,cerpen, novel dan dalam bentuk karangan naratif lainnya, adalah suatu variasi yang mulai dengan suatu titik yang menegangkan kemudian mengadakan sorot balik sejak awal mula perkembangan hingga titik yang menegangkan tadi.Urutan kronologis adalah urutan yang paling umum tetapi juga merupakan satu-satunya cara yang kurang menarik dan paling lemah.
b. Urutan ruang (spasial)
Urutan ruang atau urutan spasial menjadi landasan yang paling penting, bila topic yang diuraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat. Urutan ini terutama digunakan dalam tulisan-tulisan yang bersifat deskriptif.
c. Topik yang ada
Suatu pola peralihan yang dapat dimasukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada. Suatu barang hal atau peristiwa sudah dikenal dengan bagian-bagian tertentu. Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian-bagian itu harus dijelaskan berturut-turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagaiman lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian-bagiannya itu.
2.2 Pola logis berdasar urutan:
1)klimaks – anti klimaks
2) umum – khusus
3) sebab – akibat
4) proses
5) dan lain-lain.
a. Urutan Klimaks dan Anti Klimaks
Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol. Bila posisi yang paling penting itu berada pada akhir rangkaian maka urutan ini disebut kilimaks. Dalam urutan klimaks pengarang menyusun bagian-bagian dari topik itu dalam suatu urutan yang semakin meningkat kepentingannya, dari yang paling rendah kepentingannya, bertingkat-tingkat naik hingga mencapai ledakan pada akhir rangkaian. Urutan yang merupakan kebalikan dari klimaks adalah anti klimaks. Penulis mulai suatu yang paling penting dari suatu rangkaian dan berangsur-angsur menuju kepada suatu topik yang paling rendah kedudukannya atau kepentingannya.
b. Urutan kausal
Urutan kausal mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab. Pada pola pertama suatu masalah dianggap sebagai sebab, yang kemudian dilanjutkan dengan perician-perincian yang menelusuri akibat-akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan-persoalan yang dihadapi umat manusia pada umumnya. Sebaliknya, bila suatu masalah dianggap sebagai akibat, yang dilandaskan dengan perincian-perincian yang berusaha mancari sebab-sebab yang menimbulkan masalah tadi, maka urutannya merupakan akibat sebab.
c. Urutan Pemecahan Masalah
Urutan pemecahan masalah dimulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut. Sekurang-kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi dan akhirnya alternative-alternative untuk jalan keluar dari masalah yang dihadapi tersebut. Dengan demikian untuk memecahkan masalah tersebut secara tuntas, penulis harus benar-benar menemukan semua sebab baik yang langsung maupun yang tidak langsung bertalian dengan masalah tadi. Setiap masalah tersebut tidak bisa hanya terbatas pada penemuan sebab-sebab, tetapi juga harus menemukan semua akibat baik yang langsung maupun yang tidak langsung, yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi kelak.
d. Urutan Umum Khusus
Urutan umum khusus terdiri dari dua corak yaitu corak dari umum ke khusus atau corak dari khusus ke umum. Urutan yang bergerak dari umum ke khusus pertama-tama memperkenalkan kelompok-kelompok yang paling besar atau yang paling umum kemudian menelusuri kelompok-kelompok kecil atau khusus. Urutan khusus umum merupakan kebalikan dari urutan diatas.
e. Urutan Familiaritas
Dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah dikenal kemudian berangsur-angsur pindah kepada hal-hal yang kurang dikenal atau belum dikenal. Dalam keadaan-keadaan tertentu cara ini misalnya diterapkan dengan mempergunakan analogi.
f. Urutan Akseptabilitas
Urutan ini mirip dengan urutan familiaritas, hanya saja urutan ini mempersoalkan apakah suatu gagasan itu diterima atau ditolak oleh para pembaca, apakah disetujui atau tidak oleh para pembaca.
Sabtu, 20 November 2010
SEBAB-SEBAB KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT
SEBAB-SEBAB KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT
1. kontaminasi= merancukan 2 struktur benar 1 struktur salah
contoh:
- diperlebar, dilebarkan diperlebarkan (salah)
- memperkuat, menguatkan memperkuatkan (salah)
- sangat baik, baik sekali sangat baik sekali (salah)
- saling memukul, pukul-memukul saling pukul-memukul (salah)
- Di sekolah diadakan pentas seni. Sekolah mengadakan pentas seni Sekolah mengadakan pentas seni (salah)
2. pleonasme= berlebihan, tumpang tindih
contoh :
- para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para)
- para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak)
- banyak siswa-siswa (banyak siswa)
- saling pukul-memukul (pukul-memukul sudah bermakna ‘saling’)
- agar supaya (agar bersinonim dengan supaya)
- disebabkan karena (sebab bersinonim dengan karena)
3. tidak memiliki subjek
contoh:
- Buah mangga mengandung vitamin C.(SPO) (benar)
- Di dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS) (benar) ??
- Di dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah)
4. adanya kata depan yang tidak perlu
- Perkembangan daripada teknologi informasi sangat pesat.
- Kepada siswa kelas I berkumpul di aula.
- Selain daripada bekerja, ia juga kuliah.
5. salah nalar
- waktu dan tempat dipersilahkan. (Siapa yang dipersilahkan)
- Mobil Pak Dapit mau dijual. (Apakah bisa menolak?)
- Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)
- Adik mengajak temannya naik ke atas. (naik selalu ke atas)
- Pak, saya minta izin ke belakang. (toilet tidak selalu berada di belakang)
- Saya absen dulu anak-anak. (absen: tidak masuk, seharusnya presensi)
- Bola gagal masuk gawang. (Ia gagal meraih prestasi) (kata gagal lebih untuk subjek bernyawa)
6. kesalahan pembentukan kata
- mengenyampingkan seharusnya mengesampingkan
- menyetop seharusnya menstop
- mensoal seharusnya menyoal
- ilmiawan seharusnya ilmuwan
- sejarawan seharusnya ahli sejarah
7. pengaruh bahasa asing
- Rumah di mana ia tinggal … (the house where he lives …) (seharusnya tempat)
- Sebab-sebab daripada perselisihan … (cause of the quarrel) (kata daripada dihilangkan)
- Saya telah katakan … (I have told) (Ingat: pasif persona) (seharusnya telah saya katakan)
8. pengaruh bahasa daerah
- … sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka) (seharusnya sudah hadir)
- … oleh saya. (Sunda: ku abdi) (seharusnya diganti dengan kalimat pasif persona)
- Jangan-jangan … (Jawa: ojo-ojo) (seharusnya mungkin)
E. Konjungsi
Konjungsi antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf.
Konjungsi atau kata sambung adalah kata-kata yang menghubungkan bagian-bagian kalimat, menghubungkan antarkalimat, antarklausa, antarkata, dan antarparagraf.
1. Konjungsi antarklausa
a. Yang sederajat: dan, atau, tetapi, lalu, kemudian.
b. Yang tidak sederajat: ketika, bahwa, karena, meskipun, jika, apabila.
2. Konjungsi antarkalimat: akan tetapi, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.
3. Konjungsi antarparagraf: selain itu, adapun, namun.
1. kontaminasi= merancukan 2 struktur benar 1 struktur salah
contoh:
- diperlebar, dilebarkan diperlebarkan (salah)
- memperkuat, menguatkan memperkuatkan (salah)
- sangat baik, baik sekali sangat baik sekali (salah)
- saling memukul, pukul-memukul saling pukul-memukul (salah)
- Di sekolah diadakan pentas seni. Sekolah mengadakan pentas seni Sekolah mengadakan pentas seni (salah)
2. pleonasme= berlebihan, tumpang tindih
contoh :
- para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para)
- para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak)
- banyak siswa-siswa (banyak siswa)
- saling pukul-memukul (pukul-memukul sudah bermakna ‘saling’)
- agar supaya (agar bersinonim dengan supaya)
- disebabkan karena (sebab bersinonim dengan karena)
3. tidak memiliki subjek
contoh:
- Buah mangga mengandung vitamin C.(SPO) (benar)
- Di dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS) (benar) ??
- Di dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah)
4. adanya kata depan yang tidak perlu
- Perkembangan daripada teknologi informasi sangat pesat.
- Kepada siswa kelas I berkumpul di aula.
- Selain daripada bekerja, ia juga kuliah.
5. salah nalar
- waktu dan tempat dipersilahkan. (Siapa yang dipersilahkan)
- Mobil Pak Dapit mau dijual. (Apakah bisa menolak?)
- Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)
- Adik mengajak temannya naik ke atas. (naik selalu ke atas)
- Pak, saya minta izin ke belakang. (toilet tidak selalu berada di belakang)
- Saya absen dulu anak-anak. (absen: tidak masuk, seharusnya presensi)
- Bola gagal masuk gawang. (Ia gagal meraih prestasi) (kata gagal lebih untuk subjek bernyawa)
6. kesalahan pembentukan kata
- mengenyampingkan seharusnya mengesampingkan
- menyetop seharusnya menstop
- mensoal seharusnya menyoal
- ilmiawan seharusnya ilmuwan
- sejarawan seharusnya ahli sejarah
7. pengaruh bahasa asing
- Rumah di mana ia tinggal … (the house where he lives …) (seharusnya tempat)
- Sebab-sebab daripada perselisihan … (cause of the quarrel) (kata daripada dihilangkan)
- Saya telah katakan … (I have told) (Ingat: pasif persona) (seharusnya telah saya katakan)
8. pengaruh bahasa daerah
- … sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka) (seharusnya sudah hadir)
- … oleh saya. (Sunda: ku abdi) (seharusnya diganti dengan kalimat pasif persona)
- Jangan-jangan … (Jawa: ojo-ojo) (seharusnya mungkin)
E. Konjungsi
Konjungsi antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf.
Konjungsi atau kata sambung adalah kata-kata yang menghubungkan bagian-bagian kalimat, menghubungkan antarkalimat, antarklausa, antarkata, dan antarparagraf.
1. Konjungsi antarklausa
a. Yang sederajat: dan, atau, tetapi, lalu, kemudian.
b. Yang tidak sederajat: ketika, bahwa, karena, meskipun, jika, apabila.
2. Konjungsi antarkalimat: akan tetapi, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.
3. Konjungsi antarparagraf: selain itu, adapun, namun.
KALIMAT MAYOR DAN MINOR
KALIMAT MAYOR DAN MINOR
a. Kalimat mayor
Kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti.
Contoh: Amir mengambil buku itu.
Arif ada di laboratorium.
Kiki pergi ke Bandung.
Ibu segera pergi ke rumah sakit menengok paman, tetapi ayah menunggu kami di rumah Rati karena kami masih berada di sekolah.
b. Kalimat Minor
Kalimat minor adalah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat.
Contoh: Diam!
Sudah siap?
Pergi!
Yang baru!
Kalimat-kalimat di atas mengandung satu unsur inti atau unsur pusat.
Contoh: Amir mengambil.
Arif ada.
Kiki pergi
Ibu berangkat-ayah menunggu.
Karena terdapat dua inti, kalimat tersebut disebut kalimat mayor.
5. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat berisikan gagasan pembicara atau penulis secara singka, jelas, dan tepat.
Jelas : berarti mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Singkat : hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata.
Tepat : sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
Kalimat Tidak Efektif
Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif
a. Kalimat mayor
Kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti.
Contoh: Amir mengambil buku itu.
Arif ada di laboratorium.
Kiki pergi ke Bandung.
Ibu segera pergi ke rumah sakit menengok paman, tetapi ayah menunggu kami di rumah Rati karena kami masih berada di sekolah.
b. Kalimat Minor
Kalimat minor adalah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat.
Contoh: Diam!
Sudah siap?
Pergi!
Yang baru!
Kalimat-kalimat di atas mengandung satu unsur inti atau unsur pusat.
Contoh: Amir mengambil.
Arif ada.
Kiki pergi
Ibu berangkat-ayah menunggu.
Karena terdapat dua inti, kalimat tersebut disebut kalimat mayor.
5. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat berisikan gagasan pembicara atau penulis secara singka, jelas, dan tepat.
Jelas : berarti mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Singkat : hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata.
Tepat : sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
Kalimat Tidak Efektif
Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif
KALIMAT INTI,LUAS,DAN TRANSFORMASI
KALIMAT INTI, LUAS, DAN TRANSFORMASI
a. Kalimat inti
Kalimat inti adalah kalimat mayor yang hanya terdiri atas dua kata dan sekaligus menjadi inti kalimat.
Ciri-ciri kalimat inti:
1) Hanya terdiri atas dua kata
2) Kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat
3) Tata urutannya adalah subjek mendahului predikat
4) Intonasinya adalah intonasi ”berita yang netral”. Artinya: tidak boleh menyebabkan perubahan atau pergeseran makna laksikalnya..
b. Kalimat luas
Kalimat luas adalah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata, tetapi lebih.
c. Kalimat transformasi
Kalimat transformasi merupakan kalimat inti yang sudah mengalami perubahan atas keempat syarat di atas yang berarti mencakup juga kalimat luas. Namun, kalimat transformasi belum tentu kalimat luas.
Contoh kalimat Inti, Luas, dan Transformasi
a. Kalimat Inti. Contoh: Adik menangis.
b. Kalimat Luas. Contoh: Radha, Arief, Shinta, Mamas, dan Mila sedang belajar dengan serius, sewaktu pelajaran matematika.
c. Kalimat transformasi. Contoh:
i) Dengan penambahan jumlah kata tanpa menambah jumlah inti, sekaligus juga adalah kalimat luas: Adik menangis tersedu-sedu kemarin pagi.
ii) Dengan penambahan jumlah inti sekaligus juga adalah kalimat luas: Adik menangis dan merengek kepada ayah untuk dibelikan komputer.
iii) Dengan perubahan kata urut kata. Contoh: Menangis adik.
iv) Dengan perubahan intonasi. Contoh: Adik menangis?
a. Kalimat inti
Kalimat inti adalah kalimat mayor yang hanya terdiri atas dua kata dan sekaligus menjadi inti kalimat.
Ciri-ciri kalimat inti:
1) Hanya terdiri atas dua kata
2) Kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat
3) Tata urutannya adalah subjek mendahului predikat
4) Intonasinya adalah intonasi ”berita yang netral”. Artinya: tidak boleh menyebabkan perubahan atau pergeseran makna laksikalnya..
b. Kalimat luas
Kalimat luas adalah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata, tetapi lebih.
c. Kalimat transformasi
Kalimat transformasi merupakan kalimat inti yang sudah mengalami perubahan atas keempat syarat di atas yang berarti mencakup juga kalimat luas. Namun, kalimat transformasi belum tentu kalimat luas.
Contoh kalimat Inti, Luas, dan Transformasi
a. Kalimat Inti. Contoh: Adik menangis.
b. Kalimat Luas. Contoh: Radha, Arief, Shinta, Mamas, dan Mila sedang belajar dengan serius, sewaktu pelajaran matematika.
c. Kalimat transformasi. Contoh:
i) Dengan penambahan jumlah kata tanpa menambah jumlah inti, sekaligus juga adalah kalimat luas: Adik menangis tersedu-sedu kemarin pagi.
ii) Dengan penambahan jumlah inti sekaligus juga adalah kalimat luas: Adik menangis dan merengek kepada ayah untuk dibelikan komputer.
iii) Dengan perubahan kata urut kata. Contoh: Menangis adik.
iv) Dengan perubahan intonasi. Contoh: Adik menangis?
JENIS KALIMAT
JENIS KALIMAT
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti pembentukan kalimat (subjek dan predikat) dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan (objek dan keterangan), asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat baru.
Kalimat Tunggal
Susunan Pola Kalimat
Ayah merokok.
Adik minum susu.
Ibu menyimpan uang di dalam laci.
S-P
S-P-O
S-P-O-K
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk dapat terjadi dari:
a. Sebuah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sedemikian rupa sehingga perluasan itu membentuk satu atau lebih pola kalimat baru, di samping pola yang sudah ada.
Misalnya: Anak itu membaca puisi. (kalimat tunggal)
Anak yang menyapu di perpustakaan itu sedang membaca puisi.
(subjek pada kalimat pertama diperluas)
b. Penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal sehingga kalimat yang baru mengandung dua atau lebih pola kalimat.
Misalnya: Susi menulis surat (kalimat tunggal I)
Bapak membaca koran (kalimat tunggal II)
Susi menulis surat dan Bapak membaca koran.
Berdasarkan sifat hubungannya, kalimat majemuk dapat dibedakan atas kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.
1) Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan antara pola-pola kalimatnya sederajat. Kalimat majemuk setara terdiri atas:
a. Kalimat majemuk setara menggabungkan. Biasanya menggunakan kata-kata tugas: dan, serta, lagipula, dan sebagainya.
Misalnya: Sisca anak yang baik lagi pula sangat pandai.
b. Kalimat majemuk serta memilih. Biasanya memakai kata tugas: atau, baik, maupun.
Misalnya: Bapak minum teh atau Bapak makan nasi.
c. Kalimat majemuk setara perlawanan. Biasanya memakai kata tugas: tetapi, melainkan.
Misalnya: Dia sangat rajin, tetapi adiknya sangat pemalas.
2) Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk yang terdiri dari perluasan kalimat tunggal, bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat asal (bagian tetap) disebut induk kalimat. Ditinjau dari unsur kalimat yang mengalami perluasan dikenal adanya:
a. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat penggati subjek.
Misalnya: Diakuinya hal itu
P S
Diakuinya bahwa ia yang memukul anak itu.
anak kalimat pengganti subjek
b. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti predikat.
Misalnya: Katanya begitu
Katanya bahwa ia tidak sengaja menjatuhkan gelas itu.
anak kalimat pengganti predikat
c. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti objek.
Misalnya: Mereka sudah mengetahui hal itu.
S P O
Mereka sudah mengetahui bahwa saya yang mengambilnya.
anak kalimat pengganti objek
d. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti keterangan.
Misalnya: Ayah pulang malam hari
S P K
Ayah pulang ketika kami makan malam
anak kalimat pengganti keterangan
3) Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk hasil perluasan atau hasil gabungan beberapa kalimat tunggal yang sekurang-kurangnya terdiri atas tiga pola kalimat.
Misalnya: Ketika ia duduk minum-minum, datang seorang pemuda berpakaian bagus, dan menggunakan kendaraan roda empat.
Ketika ia duduk minum-minum
pola atasan
datang seorang pemuda berpakaian bagus
pola bawahan I
datang menggunakan kendaraan roda empat
pola bawahan II
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti pembentukan kalimat (subjek dan predikat) dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur tambahan (objek dan keterangan), asalkan unsur-unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat baru.
Kalimat Tunggal
Susunan Pola Kalimat
Ayah merokok.
Adik minum susu.
Ibu menyimpan uang di dalam laci.
S-P
S-P-O
S-P-O-K
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat-kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk dapat terjadi dari:
a. Sebuah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sedemikian rupa sehingga perluasan itu membentuk satu atau lebih pola kalimat baru, di samping pola yang sudah ada.
Misalnya: Anak itu membaca puisi. (kalimat tunggal)
Anak yang menyapu di perpustakaan itu sedang membaca puisi.
(subjek pada kalimat pertama diperluas)
b. Penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal sehingga kalimat yang baru mengandung dua atau lebih pola kalimat.
Misalnya: Susi menulis surat (kalimat tunggal I)
Bapak membaca koran (kalimat tunggal II)
Susi menulis surat dan Bapak membaca koran.
Berdasarkan sifat hubungannya, kalimat majemuk dapat dibedakan atas kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.
1) Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan antara pola-pola kalimatnya sederajat. Kalimat majemuk setara terdiri atas:
a. Kalimat majemuk setara menggabungkan. Biasanya menggunakan kata-kata tugas: dan, serta, lagipula, dan sebagainya.
Misalnya: Sisca anak yang baik lagi pula sangat pandai.
b. Kalimat majemuk serta memilih. Biasanya memakai kata tugas: atau, baik, maupun.
Misalnya: Bapak minum teh atau Bapak makan nasi.
c. Kalimat majemuk setara perlawanan. Biasanya memakai kata tugas: tetapi, melainkan.
Misalnya: Dia sangat rajin, tetapi adiknya sangat pemalas.
2) Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk yang terdiri dari perluasan kalimat tunggal, bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru yang disebut anak kalimat. Sedangkan kalimat asal (bagian tetap) disebut induk kalimat. Ditinjau dari unsur kalimat yang mengalami perluasan dikenal adanya:
a. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat penggati subjek.
Misalnya: Diakuinya hal itu
P S
Diakuinya bahwa ia yang memukul anak itu.
anak kalimat pengganti subjek
b. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti predikat.
Misalnya: Katanya begitu
Katanya bahwa ia tidak sengaja menjatuhkan gelas itu.
anak kalimat pengganti predikat
c. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti objek.
Misalnya: Mereka sudah mengetahui hal itu.
S P O
Mereka sudah mengetahui bahwa saya yang mengambilnya.
anak kalimat pengganti objek
d. Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti keterangan.
Misalnya: Ayah pulang malam hari
S P K
Ayah pulang ketika kami makan malam
anak kalimat pengganti keterangan
3) Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk hasil perluasan atau hasil gabungan beberapa kalimat tunggal yang sekurang-kurangnya terdiri atas tiga pola kalimat.
Misalnya: Ketika ia duduk minum-minum, datang seorang pemuda berpakaian bagus, dan menggunakan kendaraan roda empat.
Ketika ia duduk minum-minum
pola atasan
datang seorang pemuda berpakaian bagus
pola bawahan I
datang menggunakan kendaraan roda empat
pola bawahan II
KLAUSA
KLAUSA
Klausa adalah satuan gramatika yang terdiri dari subjek (S) dan predikat (P) baik disertai objek (O), dan keterangan (K), serta memilki potensi untuk menjadi kalimat. Misalnya: banyak orang mengatakan.
Unsur inti klausa ialah subjek (S) dan predikat (P).
Penggolongan klausa:
1. Berdasarkan unsur intinya
2. Berdasarkan ada tidaknya kata negatif yang secara gramatik menegatifkan predikat
3. Berdasarkan kategori kata atau frase yang menduduki fungsi predika
C. Kalimat
a. Pengertian
Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung pikiran yang lengkap dan punya pola intonasi akhir.
Contoh: Ayah membaca koran di teras belakang.
b. Pola-pola kalimat
Sebuah kalimat luas dapat dipulangkan pada pola-pola dasar yang dianggap menjadi dasar pembentukan kalimat luas itu.
Pola kalimat I = kata benda-kata kerja
Contoh: Adik menangis. Anjing dipukul.
Pola kalimat I disebut kalimat ”verbal”
• Pola kalimat II = kata benda-kata sifat
Contoh: Anak malas. Gunung tinggi.
Pola kalimat II disebut pola kalimat ”atributif”
Pola kalimat III = kata benda-kata benda
Contoh: Bapak pengarang. Paman Guru
Pola pikir kalimat III disebut kalimat nominal atau kalimat ekuasional. Kalimat ini mengandung kata kerja bantu, seperti: adalah, menjadi, merupakan.
Pola kalimat IV (pola tambahan) = kata benda-adverbial
Contoh: Ibu ke pasar. Ayah dari kantor.
Pola kalimat IV disebut kalimat adverbia
Klausa adalah satuan gramatika yang terdiri dari subjek (S) dan predikat (P) baik disertai objek (O), dan keterangan (K), serta memilki potensi untuk menjadi kalimat. Misalnya: banyak orang mengatakan.
Unsur inti klausa ialah subjek (S) dan predikat (P).
Penggolongan klausa:
1. Berdasarkan unsur intinya
2. Berdasarkan ada tidaknya kata negatif yang secara gramatik menegatifkan predikat
3. Berdasarkan kategori kata atau frase yang menduduki fungsi predika
C. Kalimat
a. Pengertian
Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung pikiran yang lengkap dan punya pola intonasi akhir.
Contoh: Ayah membaca koran di teras belakang.
b. Pola-pola kalimat
Sebuah kalimat luas dapat dipulangkan pada pola-pola dasar yang dianggap menjadi dasar pembentukan kalimat luas itu.
Pola kalimat I = kata benda-kata kerja
Contoh: Adik menangis. Anjing dipukul.
Pola kalimat I disebut kalimat ”verbal”
• Pola kalimat II = kata benda-kata sifat
Contoh: Anak malas. Gunung tinggi.
Pola kalimat II disebut pola kalimat ”atributif”
Pola kalimat III = kata benda-kata benda
Contoh: Bapak pengarang. Paman Guru
Pola pikir kalimat III disebut kalimat nominal atau kalimat ekuasional. Kalimat ini mengandung kata kerja bantu, seperti: adalah, menjadi, merupakan.
Pola kalimat IV (pola tambahan) = kata benda-adverbial
Contoh: Ibu ke pasar. Ayah dari kantor.
Pola kalimat IV disebut kalimat adverbia
TATA KALIMAT
TATA KALIMAT
A. Frase
Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. Misalnya: akan datang, kemarin pagi, yang sedang menulis.
Dari batasan di atas dapatlah dikemukakan bahwa frase mempunyai dua sifat, yaitu
a. Frase merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih.
b. Frase merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa, maksudnya prase itu selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa yaitu: S, P, O, atau K.
Macam-macam frase:
A. Frase endosentrik
Frase endosentrik adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. Frase endosentrik dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu:
1. Frase endosentrik yang koordinatif, yaitu: frase yang terdiri dari unsur-unsur yang setara, ini dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung.
Misalnya: kakek-nenek pembinaan dan pengembangan
laki bini belajar atau bekerja
2. Frase endosentrik yang atributif, yaitu frase yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan.
Misalnya: perjalanan panjang
hari libur
Perjalanan, hari merupakan unsur pusat, yaitu: unsur yang secara distribusional sama dengan seluruh frase dan secara semantik merupakan unsur terpenting, sedangkan unsur lainnya merupakan atributif.
3. Frase endosentrik yang apositif: frase yang atributnya berupa aposisi/ keterangan tambahan.
Misalnya: Susi, anak Pak Saleh, sangat pandai.
Dalam frase Susi, anak Pak Saleh secara sematik unsur yang satu, dalam hal ini unsur anak Pak Saleh, sama dengan unsur lainnya, yaitu Susi. Karena, unsur anak Pak Saleh dapat menggantikan unsur Susi. Perhatikan jajaran berikut:
Susi, anak Pak Saleh, sangat pandai
Susi, …., sangat pandai.
…., anak Pak Saleh sangat pandai.
Unsur Susi merupakan unsur pusat, sedangkan unsur anak Pak Saleh merupakan aposisi (Ap).
B. Frase Eksosentrik
Frase eksosentrik ialah frase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya.
Misalnya:
Siswa kelas 1A sedang bergotong royong di dalam kelas.
Frase di dalam kelas tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. Ketidaksamaan itu dapat dilihat dari jajaran berikut:
Siswa kelas 1A sedang bergotong royong di ….
Siswa kelas 1A sedang bergotong royong …. kelas
C. Frase Nominal, frase Verbal, frase Bilangan, frase Keterangan.
1. Frase Nominal: frase yang memiliki distributif yang sama dengan kata nominal.
Misalnya: baju baru, rumah sakit
2. Frase Verbal: frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan golongan kata verbal.
Misalnya: akan berlayar
3. Frase Bilangan: frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan.
Misalnya: dua butir telur, sepuluh keping
4. Frase Keterangan: frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata keterangan.
Misalnya: tadi pagi, besok sore
5. Frase Depan: frase yang terdiri dari kata depan sebagai penanda, diikuti oleh kata atau frase sebagai aksinnya.
Misalnya: di halaman sekolah, dari desa
D. Frase Ambigu
Frase ambigu artinya kegandaan makna yang menimbulkan keraguan atau mengaburkan maksud kalimat. Makna ganda seperti itu disebut ambigu.
Misalnya: Perusahaan pakaian milik perancang busana wanita terkenal, tempat mamaku bekerja, berbaik hati mau melunaskan semua tunggakan sekolahku.
Frase perancang busana wanita dapat menimbulkan pengertian ganda:
1. Perancang busana yang berjenis kelamin wanita.
2. Perancang yang menciptakan model busana untuk wanita
A. Frase
Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. Misalnya: akan datang, kemarin pagi, yang sedang menulis.
Dari batasan di atas dapatlah dikemukakan bahwa frase mempunyai dua sifat, yaitu
a. Frase merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih.
b. Frase merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa, maksudnya prase itu selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa yaitu: S, P, O, atau K.
Macam-macam frase:
A. Frase endosentrik
Frase endosentrik adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. Frase endosentrik dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu:
1. Frase endosentrik yang koordinatif, yaitu: frase yang terdiri dari unsur-unsur yang setara, ini dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung.
Misalnya: kakek-nenek pembinaan dan pengembangan
laki bini belajar atau bekerja
2. Frase endosentrik yang atributif, yaitu frase yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan.
Misalnya: perjalanan panjang
hari libur
Perjalanan, hari merupakan unsur pusat, yaitu: unsur yang secara distribusional sama dengan seluruh frase dan secara semantik merupakan unsur terpenting, sedangkan unsur lainnya merupakan atributif.
3. Frase endosentrik yang apositif: frase yang atributnya berupa aposisi/ keterangan tambahan.
Misalnya: Susi, anak Pak Saleh, sangat pandai.
Dalam frase Susi, anak Pak Saleh secara sematik unsur yang satu, dalam hal ini unsur anak Pak Saleh, sama dengan unsur lainnya, yaitu Susi. Karena, unsur anak Pak Saleh dapat menggantikan unsur Susi. Perhatikan jajaran berikut:
Susi, anak Pak Saleh, sangat pandai
Susi, …., sangat pandai.
…., anak Pak Saleh sangat pandai.
Unsur Susi merupakan unsur pusat, sedangkan unsur anak Pak Saleh merupakan aposisi (Ap).
B. Frase Eksosentrik
Frase eksosentrik ialah frase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya.
Misalnya:
Siswa kelas 1A sedang bergotong royong di dalam kelas.
Frase di dalam kelas tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. Ketidaksamaan itu dapat dilihat dari jajaran berikut:
Siswa kelas 1A sedang bergotong royong di ….
Siswa kelas 1A sedang bergotong royong …. kelas
C. Frase Nominal, frase Verbal, frase Bilangan, frase Keterangan.
1. Frase Nominal: frase yang memiliki distributif yang sama dengan kata nominal.
Misalnya: baju baru, rumah sakit
2. Frase Verbal: frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan golongan kata verbal.
Misalnya: akan berlayar
3. Frase Bilangan: frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan.
Misalnya: dua butir telur, sepuluh keping
4. Frase Keterangan: frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata keterangan.
Misalnya: tadi pagi, besok sore
5. Frase Depan: frase yang terdiri dari kata depan sebagai penanda, diikuti oleh kata atau frase sebagai aksinnya.
Misalnya: di halaman sekolah, dari desa
D. Frase Ambigu
Frase ambigu artinya kegandaan makna yang menimbulkan keraguan atau mengaburkan maksud kalimat. Makna ganda seperti itu disebut ambigu.
Misalnya: Perusahaan pakaian milik perancang busana wanita terkenal, tempat mamaku bekerja, berbaik hati mau melunaskan semua tunggakan sekolahku.
Frase perancang busana wanita dapat menimbulkan pengertian ganda:
1. Perancang busana yang berjenis kelamin wanita.
2. Perancang yang menciptakan model busana untuk wanita
Rabu, 03 November 2010
PENGERTIAN ALINEA DAN PARAGRAF
PENGERTIAN ALINEA DAN PARAGRAF
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.
Syarat sebuah paragraf,di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
1. Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
2. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
2. Macam-macam paragraf:
• Berdasarkan tujuannya:
1) Paragraf pembuka : Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas meniapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
2) Paragraf penghubung : Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada alinea pembuka.
3) Paragraf penutup : Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) menenai hal-hal yang dianggap penting.
• Berdasarkan letak kalimat utama
1) Paragraf deduktif
a. letak kalimat utama di awal paragraf
b. dimulai dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
2) Paragraf induktif
a. letak kalimat utama di akhir paragraf.
b. diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
3) Paragraf campuran
a. letak kalimat utama di awal dan di akhir paragraf
b. kalimat utama yang terletak di akhir bersifat penegasan kembali, dengan susunan kalimat yang agak berbeda.
• Berdasarkan isi, antara lain :
1) Paragraf deskripsi : kalimat utama tak tercantum secara nyata tema pargraf tersirat dalam keseluruhan paragraf biasa dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
2) Paragraf proses : tidak terdapat kalimat utama pikiran utama tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas memaparkan urutan suatu kejadian/proses, meliputi waktu, ruang, klimaks, antiklimaks.
3) Paragraf efektif : paragraf efektif ialah alinea yang memenuhi ciri paragraf yang baik alinea terdiri atas beberapa kalimat terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas tidak boleh ada kalimat sumbang ada koherensi antar kalimat.
3. Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan 2 pola, yaitu :
1. Pola alamiah : pola urutan yang sesuai dengan keadaan di alam. Pola ini meliputi pola :
a. Urutan waktu/kronologis
b. Urutan ruang/ special
2. Pola logis : pola pengembangan didasarkan atas jalan pikiran. Pola ini meliputi pola :
a. Pengambangan contoh
b. Klasifikasi
c. Familiaritas
d. Akseptabilitas
e. Umum-khusus
f. Sebab akibat
g. Klimaks-antiklimaks
h. Perbandingan-pertentangan
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.
Syarat sebuah paragraf,di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
1. Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
2. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
2. Macam-macam paragraf:
• Berdasarkan tujuannya:
1) Paragraf pembuka : Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas meniapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
2) Paragraf penghubung : Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada alinea pembuka.
3) Paragraf penutup : Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) menenai hal-hal yang dianggap penting.
• Berdasarkan letak kalimat utama
1) Paragraf deduktif
a. letak kalimat utama di awal paragraf
b. dimulai dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
2) Paragraf induktif
a. letak kalimat utama di akhir paragraf.
b. diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
3) Paragraf campuran
a. letak kalimat utama di awal dan di akhir paragraf
b. kalimat utama yang terletak di akhir bersifat penegasan kembali, dengan susunan kalimat yang agak berbeda.
• Berdasarkan isi, antara lain :
1) Paragraf deskripsi : kalimat utama tak tercantum secara nyata tema pargraf tersirat dalam keseluruhan paragraf biasa dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
2) Paragraf proses : tidak terdapat kalimat utama pikiran utama tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas memaparkan urutan suatu kejadian/proses, meliputi waktu, ruang, klimaks, antiklimaks.
3) Paragraf efektif : paragraf efektif ialah alinea yang memenuhi ciri paragraf yang baik alinea terdiri atas beberapa kalimat terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas tidak boleh ada kalimat sumbang ada koherensi antar kalimat.
3. Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan 2 pola, yaitu :
1. Pola alamiah : pola urutan yang sesuai dengan keadaan di alam. Pola ini meliputi pola :
a. Urutan waktu/kronologis
b. Urutan ruang/ special
2. Pola logis : pola pengembangan didasarkan atas jalan pikiran. Pola ini meliputi pola :
a. Pengambangan contoh
b. Klasifikasi
c. Familiaritas
d. Akseptabilitas
e. Umum-khusus
f. Sebab akibat
g. Klimaks-antiklimaks
h. Perbandingan-pertentangan
Jumat, 29 Oktober 2010
SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
1. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat kalimat efektif?
Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili sasaran atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gaga san yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
Kalimat merupakan suatu bentuk bahasa yang mencoba menyusun dan menuangkan gagasan-gagasan seseorang secara terbuka untuk dikomunikasikan kepada orang lain.
Aspek-aspek penguasaan bahasa meliputi :
a. Penguasaan secara aktif sejumlah besar perbendaharaan kata (kosa kata) bahasa tersebut.
b. Penguasaan kaidah-kaidah sintaksis bahasa itu secara aktif.
c. Kemampuan menemukan gaya yang paling cocok untuk menyampaikan gagasan-gagasan.
d. Tingkat penalaran (logika) yang dimiliki seseorang.
Dalam bab ini khusus akan diberikan uraian mengenai kalimat ditinjau dari segi komposisi dan retorika yaitu mengenai kalimat yang efektif.
Jadi yang dimaksud dengan kalimat yang efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat berikut :
Yang dimaksud dengan kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis
Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
2. Koherensi yang baik dan komplek
Koherensi adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata ) yang membentuk kalimat itu.
Ada empat Kesalahan yang dapat merusak koherensi yaitu:
1. Menempatkan kata depan
2. Kata penghubung yang tidak sesuai atau tidak pada tempatnya.
3. Penempatan keterangan aspek yang tidak sesuai
4. Pemakaian kata, baik karena merangkainya atau hakikatnya mengandung kontradiksi
Koherensi yang baik dan benar adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu.
3. Kehematan (Economy)
Kehematan adalah adanya hubungan jumlah kata yang digunakan dengan luasnya jangkauan makna yang diacu. Sebuah kalimay dikatakan hemat bukan karena jumlah katanya sedikit, sebaliknya dikatakan tidak hemat kerena jumlah katanya terlalu banyak. Yang utama adalah seberapa banyakkah kata yang bermanfaat bagi pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, tidak usah menggunakan belasan kata, kalau maksud yang dituju bisa dicapai dengan beberapa kata saja.Upaya untuk mengefektifkan sebuah kalimat,dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
a. Menghilangkan subyek yg tidak diperlukan
b. Menghindari penggunaan hipernim dan hiponim secara bersamaan
c. Menjauhkan pemakaian kata depan dari,dan,dari pada yang tidak perlu
d. Menghindari pemakaian kata yg tidak perlu
e. Menghindari bentuk klausa ber-bahwa bila bentuk frasenya sudah memadai
f. Menghilangkan pleonasme.
4. Penekanan
Inti pikiran yang terkandung dalam tiap kalimat (gagasan utama) haruslah dibedakan dari sebuah kata yang dipentingkan. Kata yang dipentingkan harus mendapat tekanan atau harus lebih ditonjolkan dari unsur-unsur yang lain. Namun masih terdapat beberapa cara yagn dapat dipergunakan untuk memberi penekanan itu, baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulisan.
Cara-cara yang dipergunakan untuk memberi penekanan :
a.Mengubah-ubah posisi dalam kalimat
b.Mempergunakan repetisi
c.Pertentangan
d.Partikel penekanan
5. Variasi
Variasi merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan repetisi. Variasi tidak lain daripada menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahasa agar tetap terpelihara minat dan perhatian orang.
Variasi dalam kalimat ada beberapa macam cara :
1. Variasi sinonim kata
2. Variasi panjang pendeknya kalimat
3. Variasi penggunaan bentuk me dan di
4. Variasi dengan mengubah posisi dalam kalimat
6. Paralelisme
Paralelisme adalah kesejajaran bentuk, membantu memberi kejelasan dalam unsur gramatikal dengan mempertahankan bagian-bagian yang sederajat dalam konstruksi yang sama.
7. Penalaran atau Logika
Jalan pikiran adalah suatu proses berpikir yang berusaha untuk menghubung-hubungkan evidensi-evidensi me¬nuju kepada suatu kesimpulan yang masuk akal. lni berarti kalimat¬-kalimat yang diucapkan harus bisa dipertanggung-jawabkan dari segi akal yang sehat atau singkatnya harus sesuai dengan penalaran.
1. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat kalimat efektif?
Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili sasaran atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gaga san yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
Kalimat merupakan suatu bentuk bahasa yang mencoba menyusun dan menuangkan gagasan-gagasan seseorang secara terbuka untuk dikomunikasikan kepada orang lain.
Aspek-aspek penguasaan bahasa meliputi :
a. Penguasaan secara aktif sejumlah besar perbendaharaan kata (kosa kata) bahasa tersebut.
b. Penguasaan kaidah-kaidah sintaksis bahasa itu secara aktif.
c. Kemampuan menemukan gaya yang paling cocok untuk menyampaikan gagasan-gagasan.
d. Tingkat penalaran (logika) yang dimiliki seseorang.
Dalam bab ini khusus akan diberikan uraian mengenai kalimat ditinjau dari segi komposisi dan retorika yaitu mengenai kalimat yang efektif.
Jadi yang dimaksud dengan kalimat yang efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat berikut :
Yang dimaksud dengan kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis
Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
2. Koherensi yang baik dan komplek
Koherensi adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata ) yang membentuk kalimat itu.
Ada empat Kesalahan yang dapat merusak koherensi yaitu:
1. Menempatkan kata depan
2. Kata penghubung yang tidak sesuai atau tidak pada tempatnya.
3. Penempatan keterangan aspek yang tidak sesuai
4. Pemakaian kata, baik karena merangkainya atau hakikatnya mengandung kontradiksi
Koherensi yang baik dan benar adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu.
3. Kehematan (Economy)
Kehematan adalah adanya hubungan jumlah kata yang digunakan dengan luasnya jangkauan makna yang diacu. Sebuah kalimay dikatakan hemat bukan karena jumlah katanya sedikit, sebaliknya dikatakan tidak hemat kerena jumlah katanya terlalu banyak. Yang utama adalah seberapa banyakkah kata yang bermanfaat bagi pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, tidak usah menggunakan belasan kata, kalau maksud yang dituju bisa dicapai dengan beberapa kata saja.Upaya untuk mengefektifkan sebuah kalimat,dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
a. Menghilangkan subyek yg tidak diperlukan
b. Menghindari penggunaan hipernim dan hiponim secara bersamaan
c. Menjauhkan pemakaian kata depan dari,dan,dari pada yang tidak perlu
d. Menghindari pemakaian kata yg tidak perlu
e. Menghindari bentuk klausa ber-bahwa bila bentuk frasenya sudah memadai
f. Menghilangkan pleonasme.
4. Penekanan
Inti pikiran yang terkandung dalam tiap kalimat (gagasan utama) haruslah dibedakan dari sebuah kata yang dipentingkan. Kata yang dipentingkan harus mendapat tekanan atau harus lebih ditonjolkan dari unsur-unsur yang lain. Namun masih terdapat beberapa cara yagn dapat dipergunakan untuk memberi penekanan itu, baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulisan.
Cara-cara yang dipergunakan untuk memberi penekanan :
a.Mengubah-ubah posisi dalam kalimat
b.Mempergunakan repetisi
c.Pertentangan
d.Partikel penekanan
5. Variasi
Variasi merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan repetisi. Variasi tidak lain daripada menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahasa agar tetap terpelihara minat dan perhatian orang.
Variasi dalam kalimat ada beberapa macam cara :
1. Variasi sinonim kata
2. Variasi panjang pendeknya kalimat
3. Variasi penggunaan bentuk me dan di
4. Variasi dengan mengubah posisi dalam kalimat
6. Paralelisme
Paralelisme adalah kesejajaran bentuk, membantu memberi kejelasan dalam unsur gramatikal dengan mempertahankan bagian-bagian yang sederajat dalam konstruksi yang sama.
7. Penalaran atau Logika
Jalan pikiran adalah suatu proses berpikir yang berusaha untuk menghubung-hubungkan evidensi-evidensi me¬nuju kepada suatu kesimpulan yang masuk akal. lni berarti kalimat¬-kalimat yang diucapkan harus bisa dipertanggung-jawabkan dari segi akal yang sehat atau singkatnya harus sesuai dengan penalaran.
Sabtu, 23 Oktober 2010
KATA
KATA
Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri dengan makna yang bebas.
Jenis-jenis kata
1. Kata Baku
Kata baku adalah kata yang pengucapan atau penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar sesuai dengan EYD, tata bahasa Indonesia, dan kamus umum.
Contoh : saya, ibu, dilihat, bertemu.
2. Kata Tidak Baku
Kata yang pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah standar.
Contoh : nyokap, liatin, ketemu
3. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Contoh : Aku senang karena engkau datang.
4. Kata Jadian
Kata jadian adalah awalan atau akhiran dari bentuk dasar yang berupa gabungan kata.
Penulisannya serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh : bertanggung jawab, tanda tangani, menitikberatkan.
5. Kata Majemuk
Kata majemuk merupakan gabungan dua buah kata atau lebih yang membentuk arti baru.
Gabungan kata haruslah menerangkan seluruh gabungan yang ada sebagai satu kesatuan bentuk, bukan menerangkan salah satu kata dari gabungan itu.
Contoh : makan hati susah atau sedih
panjang tangan suka mencuri
keras kepala susah diatur
besar kepala sombong
tinggi hati sombong
buah hati kesayangan
buah tangan oleh-oleh
6. Kata Kerja
Kata kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan, tindakan, gerak gerik atau cara menjalankan dan berbuat.
Macam-macam kata kerja
Kata kerja aktif yaitu kata kerja yang berawalan me- dan ber- dan berfungsi sebagai predikat (subjeknya melakukan pekerjaan).
Contoh : membaca, menulis, berlari, belajar
Kata kerja pasif yaitu kata kerja yang berawalan di-, ter- atau ke- dan berfungsi sebagai predikat (subjeknya dikenai pekerjaan).
Contoh : dibaca, ditulis, terjatuh
7. Kata Sifat
Kata sifat adalah kata yang memperjelas sifat dan keadaansuatu benda atau yang dibendakan.
Macam-macam kata sifat :
Kata dasar manis, besar, jauh, lemah, tinggi
Kata jadian terharu, terindah, berharga
Kata ulang jauh-jauh, kekanak-kanakan
Kata serapan kreatif, canggih
Kelompok kata murah hati, ringan tangan
8. Kata Bilangan
Kata bilangan adalah bentukan kata yang menyatakan jumlah kumpulan dan urutan atau tingkatan suat benda atau yang dibendakan.
Macam-macam kata bilangan :
Kata bilangan utama
Contoh : satu, dua, tiga
Kata bilangan bertingkat
Contoh : bab satu, raja kesepuluh
Kata bilangan kumpulan
Contoh : kedua orang itu, kesepuluh pemain
Kata bilangan himpunan
Contoh : satu-satu, dua-dua
Kata bilangan tak tentu
Contoh : beberapa, semua, sebagian, tiap-tiap, masing-masing, seluruh
Kata Bantu bilangan
Contoh : selembar kertas, sebatang pohon, setangkai bunga
9. Kata Ganti
Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan.
Macam-macam kata ganti :
Kata ganti orang (pronominal)
Contoh : orang pertama tunggal : saya, aku
Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri dengan makna yang bebas.
Jenis-jenis kata
1. Kata Baku
Kata baku adalah kata yang pengucapan atau penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar sesuai dengan EYD, tata bahasa Indonesia, dan kamus umum.
Contoh : saya, ibu, dilihat, bertemu.
2. Kata Tidak Baku
Kata yang pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah standar.
Contoh : nyokap, liatin, ketemu
3. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Contoh : Aku senang karena engkau datang.
4. Kata Jadian
Kata jadian adalah awalan atau akhiran dari bentuk dasar yang berupa gabungan kata.
Penulisannya serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh : bertanggung jawab, tanda tangani, menitikberatkan.
5. Kata Majemuk
Kata majemuk merupakan gabungan dua buah kata atau lebih yang membentuk arti baru.
Gabungan kata haruslah menerangkan seluruh gabungan yang ada sebagai satu kesatuan bentuk, bukan menerangkan salah satu kata dari gabungan itu.
Contoh : makan hati susah atau sedih
panjang tangan suka mencuri
keras kepala susah diatur
besar kepala sombong
tinggi hati sombong
buah hati kesayangan
buah tangan oleh-oleh
6. Kata Kerja
Kata kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan, tindakan, gerak gerik atau cara menjalankan dan berbuat.
Macam-macam kata kerja
Kata kerja aktif yaitu kata kerja yang berawalan me- dan ber- dan berfungsi sebagai predikat (subjeknya melakukan pekerjaan).
Contoh : membaca, menulis, berlari, belajar
Kata kerja pasif yaitu kata kerja yang berawalan di-, ter- atau ke- dan berfungsi sebagai predikat (subjeknya dikenai pekerjaan).
Contoh : dibaca, ditulis, terjatuh
7. Kata Sifat
Kata sifat adalah kata yang memperjelas sifat dan keadaansuatu benda atau yang dibendakan.
Macam-macam kata sifat :
Kata dasar manis, besar, jauh, lemah, tinggi
Kata jadian terharu, terindah, berharga
Kata ulang jauh-jauh, kekanak-kanakan
Kata serapan kreatif, canggih
Kelompok kata murah hati, ringan tangan
8. Kata Bilangan
Kata bilangan adalah bentukan kata yang menyatakan jumlah kumpulan dan urutan atau tingkatan suat benda atau yang dibendakan.
Macam-macam kata bilangan :
Kata bilangan utama
Contoh : satu, dua, tiga
Kata bilangan bertingkat
Contoh : bab satu, raja kesepuluh
Kata bilangan kumpulan
Contoh : kedua orang itu, kesepuluh pemain
Kata bilangan himpunan
Contoh : satu-satu, dua-dua
Kata bilangan tak tentu
Contoh : beberapa, semua, sebagian, tiap-tiap, masing-masing, seluruh
Kata Bantu bilangan
Contoh : selembar kertas, sebatang pohon, setangkai bunga
9. Kata Ganti
Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan.
Macam-macam kata ganti :
Kata ganti orang (pronominal)
Contoh : orang pertama tunggal : saya, aku
KALIMAT MAJEMUK
KALIMAT MAJEMUK
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih.
Kalimat majemuk dapat dibentuk dari paduan beberapa buah kalimat tunggal.
Pembentukan kalimat majemuk ada yang memerlukan kata penghubung ada pula yang tidak.
Kalimat majemuk dibedakan menjadi
1. Kalimat Majemuk Setara
2. Kalimat Majemuk Rapatan
3. Kalimat Mejemuk Bertingkat
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk dimana hubungan antar unsur-unsurnya sederajat.
Kalimat majemuk setara terdiri dari :
1. Kalimat majemuk penjumlahan ditandai dengan kata sambung lalu, lagi, kemudian, dan.
Contoh :
Kakak membaca buku, kemudian menulis surat.
2. Kalimat majemuk pemilihan ditandai dengan kata sambung atau.
Contoh :
Ibu membeli ikan atau ayam.
3. Kalimat majemuk pertentangan ditandai dengan kata penghubung tetapi, melainkan.
Contoh :
Ayah tidak pergi ke kantor melainkan ke rumah sakit.
Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian-bagiannya dirapatkan.
Hal tersebut terjadi karena kata-kata yang dirapatkan pada bagian-bagian kaliamat itu memiliki fungsi yang sama.
Perapatan dilakukan dengan menghilangkan salah satu fungsi kalimat yang sama.
1. Kalimat majemuk rapatan subjek
Contoh :
Pak Adi guru mengaji.
Pak Adi ketua RT.
Pak Adi guru mengaji dan ketua RT.
2. Kalimat majemuk rapatan predikat.
Contoh :
Kiki pandai bermain bola.
Galih pandai bermain bola.
Kiki dan Galih pandai bermain bola.
3. Kalimat majemuk rapatan keterangan.
Contoh :
Sore hari kakak menyiram bunga.
Sore hari adik menyapu halaman.
Sore hari kakak menyiram bunga dan adik menyapu halaman.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan antar unsur-unsurnya tidak sederajat.
Salah satu unsurnya sebagai induk kalimat.
Unsur lainnya sebagai anak kalimat.
Jenis-jenis kalimat mejemuk bertingkat :
1. Kalimat majemuk hubungan pengandaian, ditandai dengan kata penghubung jika, seandainya, andaikan.
Contoh :
Jika tidak hujan, saya akan datang ke rumahmu.
2. Kalimat majemuk hubungan perbandingan, ditandai dengan kata sambung ibarat, seperti, bagaikan, daripada, laksana.
Contoh :
Doni lebih senang bermain sepakbola daripada bermain basket.
3. Kalimat majemuk hubungan penyebabab, ditandai dengan kata sambung sebab, karena, oleh karena
Contoh :
Amir tidak masuk sekolah karena sakit.
4. Kalimat majemuk hubungan akibat, ditandai dengan kata sambung sehingga, sampai-sampai, maka.
Contoh :
Ia bekerja terlalu keras sehingga jatuh sakit.
5. Kalimat majemuk hubungan cara, ditandai dengan kata sambung dengan.
Contoh :
Sari dapat mempertahankan prestasinya dengan cara berlatih dengan giat.
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai dengan kata sambung bahwa, yaitu.
Contoh :
Pak Madi telah menggemburkan tanah, yaitu dengan mencangkul tanah itu sampai kedalaman 10 centimeter.
7. Kalimat majemuk hubungan waktu, ditandai dengan kata sambung ketika, sewaktu, semasa.
Contoh :
Ibu selesai memasak ketika saya pulang sekolah.
KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN
Kalimat majemuk campuran merupakan gabungan dari kelimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat.
Kalimat majemuk campuran dibentuk sekurang-kurangnya oleh tiga kalimat tunggal.
Contoh :
Adik selesai mengerjakan PR ketika ayah datang dari kantor dan ibu selesai memasak.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih.
Kalimat majemuk dapat dibentuk dari paduan beberapa buah kalimat tunggal.
Pembentukan kalimat majemuk ada yang memerlukan kata penghubung ada pula yang tidak.
Kalimat majemuk dibedakan menjadi
1. Kalimat Majemuk Setara
2. Kalimat Majemuk Rapatan
3. Kalimat Mejemuk Bertingkat
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk dimana hubungan antar unsur-unsurnya sederajat.
Kalimat majemuk setara terdiri dari :
1. Kalimat majemuk penjumlahan ditandai dengan kata sambung lalu, lagi, kemudian, dan.
Contoh :
Kakak membaca buku, kemudian menulis surat.
2. Kalimat majemuk pemilihan ditandai dengan kata sambung atau.
Contoh :
Ibu membeli ikan atau ayam.
3. Kalimat majemuk pertentangan ditandai dengan kata penghubung tetapi, melainkan.
Contoh :
Ayah tidak pergi ke kantor melainkan ke rumah sakit.
Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian-bagiannya dirapatkan.
Hal tersebut terjadi karena kata-kata yang dirapatkan pada bagian-bagian kaliamat itu memiliki fungsi yang sama.
Perapatan dilakukan dengan menghilangkan salah satu fungsi kalimat yang sama.
1. Kalimat majemuk rapatan subjek
Contoh :
Pak Adi guru mengaji.
Pak Adi ketua RT.
Pak Adi guru mengaji dan ketua RT.
2. Kalimat majemuk rapatan predikat.
Contoh :
Kiki pandai bermain bola.
Galih pandai bermain bola.
Kiki dan Galih pandai bermain bola.
3. Kalimat majemuk rapatan keterangan.
Contoh :
Sore hari kakak menyiram bunga.
Sore hari adik menyapu halaman.
Sore hari kakak menyiram bunga dan adik menyapu halaman.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan antar unsur-unsurnya tidak sederajat.
Salah satu unsurnya sebagai induk kalimat.
Unsur lainnya sebagai anak kalimat.
Jenis-jenis kalimat mejemuk bertingkat :
1. Kalimat majemuk hubungan pengandaian, ditandai dengan kata penghubung jika, seandainya, andaikan.
Contoh :
Jika tidak hujan, saya akan datang ke rumahmu.
2. Kalimat majemuk hubungan perbandingan, ditandai dengan kata sambung ibarat, seperti, bagaikan, daripada, laksana.
Contoh :
Doni lebih senang bermain sepakbola daripada bermain basket.
3. Kalimat majemuk hubungan penyebabab, ditandai dengan kata sambung sebab, karena, oleh karena
Contoh :
Amir tidak masuk sekolah karena sakit.
4. Kalimat majemuk hubungan akibat, ditandai dengan kata sambung sehingga, sampai-sampai, maka.
Contoh :
Ia bekerja terlalu keras sehingga jatuh sakit.
5. Kalimat majemuk hubungan cara, ditandai dengan kata sambung dengan.
Contoh :
Sari dapat mempertahankan prestasinya dengan cara berlatih dengan giat.
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai dengan kata sambung bahwa, yaitu.
Contoh :
Pak Madi telah menggemburkan tanah, yaitu dengan mencangkul tanah itu sampai kedalaman 10 centimeter.
7. Kalimat majemuk hubungan waktu, ditandai dengan kata sambung ketika, sewaktu, semasa.
Contoh :
Ibu selesai memasak ketika saya pulang sekolah.
KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN
Kalimat majemuk campuran merupakan gabungan dari kelimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat.
Kalimat majemuk campuran dibentuk sekurang-kurangnya oleh tiga kalimat tunggal.
Contoh :
Adik selesai mengerjakan PR ketika ayah datang dari kantor dan ibu selesai memasak.
KATA ULANG
KATA ULANG
Kata ulang adalah bentuk pengulangan kata dasar.
Biasanya menggunakan tanda hubung ( - )
Jenis-jenis kata ulang :
1. Kata Ulang Murni (dwilingga)
Kata ulang murni merupakan bentuk pengulangan kata dasar.
Contoh : murid-murid, buku-buku
Arti yang terbentuk dari kata ulang murni antara lain :
a. menyatakan intensitas kuantitatif (banyak tak tertentu)
Contoh : orang-orang, burung-burung
b. menyerupai
Contoh : kuda-kuda, siku-siku
c. melemahkan arti atau ketidaktentuan
Contoh : apa-apa, ragu-ragu
d. intensitas kualitatif (bersifat menegaskan)
Contoh : tinggi-tinggi, bagus-bagus
e. menyatakan himpunan (kolektif)
Contoh : dua-dua, tiga-tiga
f. menyatakan kesamaan sifat
Contoh : besar-besar, kecil-kecil
2. Kata Ulang Berimbuhan
Kata ulang berimbuhan merupakan bentuk-bentuk pengulangan kata dasar yang telah mendapat imbuhan.
Arti yang terbentuk dari kata ulang berimbuhan antara lain :
a. bermacam-macam
Contoh : sayur-sayuran, buah-buahan
b. tiruan atau menyerupai
Contoh : mobil-mobilan, orang-orangan
c. saling
Contoh : bersalam-salaman, pukul-memukul
d. saling (tidak beraturan)
Contoh : berlari-larian, berkejar-kejaran
e. melemahkan arti
Contoh : sakit-sakitan
f. bersifat seperti
Contoh : kekanak-kanakan, kebarat-baratan
g. menyatakan berulang-ulang
Contoh : melambai-lambai, mengangguk-angguk
h. menyatakan hal-hal yang berhubungan dengan
Contoh : tulis-menulis, tali-temali
3. Kata Ulang Berubah Bunyi
Kata ulang berubah bunyi merupakan bentuk pengulangan kata dasar yang telah berubah fonemnya, baik vokal maupun konsonan.
Arti yang terbentuk dari kata ulang berubah bunyi adalah :
a. menyatakan sering atau berkali-kali
Contoh : bolak-balik, pontang-panting
b. menguatkan arti
Contoh : hiruk-pikuk, compang-camping
c. menyatakan banyak
Contoh : sayur-mayur, warna-warni
4. Kata Ulang Dwipurna
Kata ulang dwipurna merupakan bentuk pengulangan pada suku pertama suatu kata dasar dengan membuat variasi e (pepet) pada vokal pertama kata itu.
Contoh : tamu tetamu
Daun dedaunan
Kata ulang adalah bentuk pengulangan kata dasar.
Biasanya menggunakan tanda hubung ( - )
Jenis-jenis kata ulang :
1. Kata Ulang Murni (dwilingga)
Kata ulang murni merupakan bentuk pengulangan kata dasar.
Contoh : murid-murid, buku-buku
Arti yang terbentuk dari kata ulang murni antara lain :
a. menyatakan intensitas kuantitatif (banyak tak tertentu)
Contoh : orang-orang, burung-burung
b. menyerupai
Contoh : kuda-kuda, siku-siku
c. melemahkan arti atau ketidaktentuan
Contoh : apa-apa, ragu-ragu
d. intensitas kualitatif (bersifat menegaskan)
Contoh : tinggi-tinggi, bagus-bagus
e. menyatakan himpunan (kolektif)
Contoh : dua-dua, tiga-tiga
f. menyatakan kesamaan sifat
Contoh : besar-besar, kecil-kecil
2. Kata Ulang Berimbuhan
Kata ulang berimbuhan merupakan bentuk-bentuk pengulangan kata dasar yang telah mendapat imbuhan.
Arti yang terbentuk dari kata ulang berimbuhan antara lain :
a. bermacam-macam
Contoh : sayur-sayuran, buah-buahan
b. tiruan atau menyerupai
Contoh : mobil-mobilan, orang-orangan
c. saling
Contoh : bersalam-salaman, pukul-memukul
d. saling (tidak beraturan)
Contoh : berlari-larian, berkejar-kejaran
e. melemahkan arti
Contoh : sakit-sakitan
f. bersifat seperti
Contoh : kekanak-kanakan, kebarat-baratan
g. menyatakan berulang-ulang
Contoh : melambai-lambai, mengangguk-angguk
h. menyatakan hal-hal yang berhubungan dengan
Contoh : tulis-menulis, tali-temali
3. Kata Ulang Berubah Bunyi
Kata ulang berubah bunyi merupakan bentuk pengulangan kata dasar yang telah berubah fonemnya, baik vokal maupun konsonan.
Arti yang terbentuk dari kata ulang berubah bunyi adalah :
a. menyatakan sering atau berkali-kali
Contoh : bolak-balik, pontang-panting
b. menguatkan arti
Contoh : hiruk-pikuk, compang-camping
c. menyatakan banyak
Contoh : sayur-mayur, warna-warni
4. Kata Ulang Dwipurna
Kata ulang dwipurna merupakan bentuk pengulangan pada suku pertama suatu kata dasar dengan membuat variasi e (pepet) pada vokal pertama kata itu.
Contoh : tamu tetamu
Daun dedaunan
PIDATO
PIDATO
Pidato adalah menyampaikan sesuatu secara lisan kepada kelompok audiens.
Pidato memiliki unsur-unsur berupa intonasi, gerak-gerik, dan mimik.
Isi yang disampaikan dapat bersifat penyampaian informasi, membujuk atau menghibur audiens.
Pokok-pokok pidato adalah :
1. Pendahuluan berisi uraian untuk mempersiapkan pendengar berupa sapaan salm, ucapan syukur, ucapan terima kasih, latar belakang, masalah, dan tujuan.
2. Isi berisi gagasan pokok yang hendak disampaikan.
3. Penutup berisi simpulan, ajakan, harapan, permohonan maaf, dan salam penutup.
Berpidato memerlukan kemampuan :
1. Mampu mengungkapkan pikiran secara lisan dengan lancar.
2. Menguasai bahasa dengan baik dan benar.
3. Berani tampil di depan umum.
Langkah-langkah persiapan pidato :
1. Merumuskan materi pokok yang akan dipidatokan.
2. Mengumpulkan bahan.
3. Menyeleksi materi.
4. Memahami materi.
Metode Pidato :
1. Pidato ekstemporan yaitu metode pidato yang terlebih dahulu menuliskan pokok-pokok pikiran yang kemudian dikembangkan kembali dengan kata-katanya sendiri.
2. Pidato impromtu yaitu metode pidato spontan atau pidato serta merta. Pidato ini disampaikan tanpa persiapan sama sekali.
3. Pidato manuskrip yaitu metode pidato dengan cara membacakan naskah.
4. Pidato menghapal yaitu metode pidato yang dilakukan dengan menghapalkan naskah pidato kata demi kata, kemudian disampaikan kembali sesuai dengan materi yang dihapalkan itu.
Pidato adalah menyampaikan sesuatu secara lisan kepada kelompok audiens.
Pidato memiliki unsur-unsur berupa intonasi, gerak-gerik, dan mimik.
Isi yang disampaikan dapat bersifat penyampaian informasi, membujuk atau menghibur audiens.
Pokok-pokok pidato adalah :
1. Pendahuluan berisi uraian untuk mempersiapkan pendengar berupa sapaan salm, ucapan syukur, ucapan terima kasih, latar belakang, masalah, dan tujuan.
2. Isi berisi gagasan pokok yang hendak disampaikan.
3. Penutup berisi simpulan, ajakan, harapan, permohonan maaf, dan salam penutup.
Berpidato memerlukan kemampuan :
1. Mampu mengungkapkan pikiran secara lisan dengan lancar.
2. Menguasai bahasa dengan baik dan benar.
3. Berani tampil di depan umum.
Langkah-langkah persiapan pidato :
1. Merumuskan materi pokok yang akan dipidatokan.
2. Mengumpulkan bahan.
3. Menyeleksi materi.
4. Memahami materi.
Metode Pidato :
1. Pidato ekstemporan yaitu metode pidato yang terlebih dahulu menuliskan pokok-pokok pikiran yang kemudian dikembangkan kembali dengan kata-katanya sendiri.
2. Pidato impromtu yaitu metode pidato spontan atau pidato serta merta. Pidato ini disampaikan tanpa persiapan sama sekali.
3. Pidato manuskrip yaitu metode pidato dengan cara membacakan naskah.
4. Pidato menghapal yaitu metode pidato yang dilakukan dengan menghapalkan naskah pidato kata demi kata, kemudian disampaikan kembali sesuai dengan materi yang dihapalkan itu.
UNSUR-UNSUR KALIMAT
UNSUR-UNSUR KALIMAT
1. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur kalimat?
Unsur-unsur dalam kalimat :
Subyek (S)
• Disebut juga pokok kalimat, karena merupakan unsur inti suatu kalimat.
• Umumnya berupa kata benda (KB) atau kata lain yang dibendakan.
• Merupakan jawaban dari pertanyaan “Siapa” atau “Apa”.
• Contoh :
o Siwon adalah seorang aktor dan penyanyi.
o Super Junior adalah boyband favoritku.
o Buku itu dibeli oleh Wirda.
Predikat (P)
• Unsur inti pada kalimat yang berfungsi menjelaskan subyek.
• Biasanya berupa kata kerja (KK) atau kata sifat (KS).
• Merupakan jawaban dari pertanyaan “Mengapa” dan “Bagaimana”.
• Contoh :
o Wirda menyanyi dengan merdu.
o Ibu memasak nasi goreng.
o Ayah membaca majalah.
Objek (O)
• Keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat.
• Biasanya terletak di belakang predikat.
• Dalam kalimat pasif, objek akan menempati posisi subyek.
• Ada dua macam objek, yaitu :
o Objek Penderita : kata benda atau yang dibendakan baik berupa kata atau kelompok kata yang merupakan sasaran langsung dari perbuatan atau tindakan yang dinyatakan oleh subyek.
Makna objek penderita :
1. Penderita
Contoh : Kyuhyun mencoret-coret tembok.
2. Penerima
Contoh : Ari memakai baju Heechul.
3. Tempat
Contoh : Super Junior datang ke Indonesia.
4. Alat
Contoh : Wiendy melempar bola ke Shindong.
5. Hasil
Contoh : Doni mengerjakan tugas Bahasa Indonesia.
o Objek Penyerta : objek yang menyertai subjek dalam melakukan atau mengalami sesuatu.
Makna objek penyerta :
1. Penderita.
Contoh : Suti memberikan Sungjin komputer baru.
2. Hasil.
Contoh : Ryan membelikan orangtuanya rumah.
Keterangan (K)
• Hubungannya dengan predikat renggang.
• Posisinya dapat di awal, tengah, ataupun akhir kalimat.
• Terdiri dari beberapa jenis :
o Keterangan Tempat
Wirda akan konser di Singapore.
o Keterangan Alat
Dalam drama itu, Kyuhyun memukul Shindong dengan panci.
o Keterangan Waktu
Shinee akan kembali ke Korea pukul 11 malam.
o Keterangan Tujuan
Kita harus rajin berolahraga agar sehat.
o Keterangan Cara
Mereka memperhatikan koreo dengan seksama.
o Keterangan Penyerta
David pergi bersama Donghae.
o Keterangan Similatif
Wiendy memberikan arahan kepada pemain sebagai pelatih.
o Keterangan Sebab
Dia sangat sukses sekarang karena giat bekerja.
Pelengkap (Pel.)
• Terletak di belakang predikat.
• Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subyek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
• Contoh :
o Wirda memberikanku novel bagus.
o Hangeng menghadiahkan orangtuanya restoran baru.
o Mahkota itu bertahtakan mutiara.
2. Jelaskan pola kalimat dasar bahasa Indonesia?
Tipe kalimat dan pola kalimat dasar yang terdapat dalam bahasa Indonesia.
Tipe kalimat
Contoh
Subyek
Predikat
Obyek
Pelengkap
Keterangan
Kalimat dasar berpola S-P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subyek predikat.Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja,kata benda,kata sifat,atau kata bilangan.
Contoh:
David bertanya
S P
Kalimat dasar berpola S-P-O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subyek,predikat,obyek.
Contoh:
Wiendy membuat layang-layang
S P O
Kalimat dasar berpola S-P-Pel
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subyek,predikat,pelengkap.
Contoh:
Wirda belajar matematika
S P Pel
Kalimat dasar berpola S-P-O-Pel
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subyek,predikat,obyek,pelengkap.
Contoh:
Ibu membelikan adik baju
S P O Pel
Kalimat dasar berpola S-P-K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subyek,predikat,keterangan.
Contoh:
Kakak mau menikah
S P K
Kalimat dasar berpola S-P-O-K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subyek,predikat,obyek,keterangan.
Contoh:
Wirda membeli baju dibutik
S P O K
1. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur kalimat?
Unsur-unsur dalam kalimat :
Subyek (S)
• Disebut juga pokok kalimat, karena merupakan unsur inti suatu kalimat.
• Umumnya berupa kata benda (KB) atau kata lain yang dibendakan.
• Merupakan jawaban dari pertanyaan “Siapa” atau “Apa”.
• Contoh :
o Siwon adalah seorang aktor dan penyanyi.
o Super Junior adalah boyband favoritku.
o Buku itu dibeli oleh Wirda.
Predikat (P)
• Unsur inti pada kalimat yang berfungsi menjelaskan subyek.
• Biasanya berupa kata kerja (KK) atau kata sifat (KS).
• Merupakan jawaban dari pertanyaan “Mengapa” dan “Bagaimana”.
• Contoh :
o Wirda menyanyi dengan merdu.
o Ibu memasak nasi goreng.
o Ayah membaca majalah.
Objek (O)
• Keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat.
• Biasanya terletak di belakang predikat.
• Dalam kalimat pasif, objek akan menempati posisi subyek.
• Ada dua macam objek, yaitu :
o Objek Penderita : kata benda atau yang dibendakan baik berupa kata atau kelompok kata yang merupakan sasaran langsung dari perbuatan atau tindakan yang dinyatakan oleh subyek.
Makna objek penderita :
1. Penderita
Contoh : Kyuhyun mencoret-coret tembok.
2. Penerima
Contoh : Ari memakai baju Heechul.
3. Tempat
Contoh : Super Junior datang ke Indonesia.
4. Alat
Contoh : Wiendy melempar bola ke Shindong.
5. Hasil
Contoh : Doni mengerjakan tugas Bahasa Indonesia.
o Objek Penyerta : objek yang menyertai subjek dalam melakukan atau mengalami sesuatu.
Makna objek penyerta :
1. Penderita.
Contoh : Suti memberikan Sungjin komputer baru.
2. Hasil.
Contoh : Ryan membelikan orangtuanya rumah.
Keterangan (K)
• Hubungannya dengan predikat renggang.
• Posisinya dapat di awal, tengah, ataupun akhir kalimat.
• Terdiri dari beberapa jenis :
o Keterangan Tempat
Wirda akan konser di Singapore.
o Keterangan Alat
Dalam drama itu, Kyuhyun memukul Shindong dengan panci.
o Keterangan Waktu
Shinee akan kembali ke Korea pukul 11 malam.
o Keterangan Tujuan
Kita harus rajin berolahraga agar sehat.
o Keterangan Cara
Mereka memperhatikan koreo dengan seksama.
o Keterangan Penyerta
David pergi bersama Donghae.
o Keterangan Similatif
Wiendy memberikan arahan kepada pemain sebagai pelatih.
o Keterangan Sebab
Dia sangat sukses sekarang karena giat bekerja.
Pelengkap (Pel.)
• Terletak di belakang predikat.
• Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subyek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
• Contoh :
o Wirda memberikanku novel bagus.
o Hangeng menghadiahkan orangtuanya restoran baru.
o Mahkota itu bertahtakan mutiara.
2. Jelaskan pola kalimat dasar bahasa Indonesia?
Tipe kalimat dan pola kalimat dasar yang terdapat dalam bahasa Indonesia.
Tipe kalimat
Contoh
Subyek
Predikat
Obyek
Pelengkap
Keterangan
Kalimat dasar berpola S-P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subyek predikat.Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja,kata benda,kata sifat,atau kata bilangan.
Contoh:
David bertanya
S P
Kalimat dasar berpola S-P-O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subyek,predikat,obyek.
Contoh:
Wiendy membuat layang-layang
S P O
Kalimat dasar berpola S-P-Pel
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subyek,predikat,pelengkap.
Contoh:
Wirda belajar matematika
S P Pel
Kalimat dasar berpola S-P-O-Pel
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subyek,predikat,obyek,pelengkap.
Contoh:
Ibu membelikan adik baju
S P O Pel
Kalimat dasar berpola S-P-K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subyek,predikat,keterangan.
Contoh:
Kakak mau menikah
S P K
Kalimat dasar berpola S-P-O-K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subyek,predikat,obyek,keterangan.
Contoh:
Wirda membeli baju dibutik
S P O K
Selasa, 12 Oktober 2010
DIKSI
DIKSI
Diksi adalah pemilihan kata – kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan. Saat kita berbicara, kadang kita tidak sadar dengan kata – kata yang kita gunakan. Maka dari itu, tidak jarang orang yang kita ajak berbicara salah menangkap maksud pembicaraan kita.
Point – point penting tentang diksi, yaitu :
• Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
• Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa – nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
• Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.
Kata ilmiah memiliki arti bersifat ilmu. Secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Namun, pengertian dari kata ilmiah itu sendiri tidak lantas menjelaskan keilmiahan dari sebuah karya atau kegiatan yang bersifat ilmiah. Untuk mengukur keilmiahan suatu karya atau kegiatan perlu ada tolok ukur ,istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang dan yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Syarat istilah yang baik :
1.Paling tepat mengungkapkan konsep yang dimaksud.
2.Paling singkat di antara pilihan yang ada.
3.Bernilai rasa (konotasi) baik.
4.Sedap didengar (eufonik).
5.Bentuknya seturut kaidah bahasa Indonesia.
Secara umum, definisi dibagi menjadi dua bagian, yaitu definisi nominal (suatu persamaan kata yang tepat digunakan) dan definisi formal (definisi logis atau riel).
Definisi nominal digunakan untuk hal-hal yang sifatnya praktis dengan tujuan mempermudah pemahaman. Ada beberapa macam definisi nominal, misalnya, sinonim atau persamaan makna, definisi kamus atau penunjukan klas terhadap suatu benda atau barang, etimologi kata atau penggunaan kata asing yang memerlukan penjelasan yang tepat dan persis dalam bahasa Indonesia, stipulatif atau suatu batasan kata yang tidak ditafsirkan lain, (misalnya Menteri adalah Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia), dan antonim atau penyangkalan (misalnya orang mati adalah orang yang tidak hidup).
Khusus untuk etimologi kata, kita harus mengartikan suatu kata asing sesuai dengan asal kata asingnya. Pengertian “yurisdiksi” misalnya, yang terdiri dari juris (jus) = hukum dan diksi (dicere) = berkata, dapat diartikan orang tidak boleh bicara di sini melainkan di tempat lain, yang mengandung maksud lingkup kuasa pengadilan, atau lingkungan hak dan kewajiban serta tanggung jawab di suatu wilayah, atau lingkungan kerja tertentu.
Makna sebuah kata atau sebuah kalimat merupakan makna yang tidak selalu berdiri sendiri. Adapun makna dan relasi terbagi atas beberapa kelompok yaitu:
a. Makna Leksikal dan makna Gramatikal
b. Makna Referensial dan Nonreferensial
c. Makna Denotatif dan Konotatif
d. Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
e. Makna Kata dan Makna Istilah
f. Makna Idiomatikal dan Peribahasa
g. Makna Kias dan Lugas
• Relasi adalah hubungan makna yang menyangkut hal kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (polisemi dan ambiguitas), ketercakupan makna (hiponimi), kelainan makna (homonimi), kelebihan makna (redundansi) dan sebagainya.
• Adapun relasi makna terbagi atas beberapa kelompok yaitu :
a. Kesamaan Makna (Sinonim)
b. Kebalikan Makna (Antonim)
c. Kegandaan Makna (Polisemi dan Ambiguitas)
d. Ketercakupan Makna (Hiponimi)
e. Kelebihan Makna (Redundansi)
Diksi adalah pemilihan kata – kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan. Saat kita berbicara, kadang kita tidak sadar dengan kata – kata yang kita gunakan. Maka dari itu, tidak jarang orang yang kita ajak berbicara salah menangkap maksud pembicaraan kita.
Point – point penting tentang diksi, yaitu :
• Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
• Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa – nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
• Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.
Kata ilmiah memiliki arti bersifat ilmu. Secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Namun, pengertian dari kata ilmiah itu sendiri tidak lantas menjelaskan keilmiahan dari sebuah karya atau kegiatan yang bersifat ilmiah. Untuk mengukur keilmiahan suatu karya atau kegiatan perlu ada tolok ukur ,istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang dan yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Syarat istilah yang baik :
1.Paling tepat mengungkapkan konsep yang dimaksud.
2.Paling singkat di antara pilihan yang ada.
3.Bernilai rasa (konotasi) baik.
4.Sedap didengar (eufonik).
5.Bentuknya seturut kaidah bahasa Indonesia.
Secara umum, definisi dibagi menjadi dua bagian, yaitu definisi nominal (suatu persamaan kata yang tepat digunakan) dan definisi formal (definisi logis atau riel).
Definisi nominal digunakan untuk hal-hal yang sifatnya praktis dengan tujuan mempermudah pemahaman. Ada beberapa macam definisi nominal, misalnya, sinonim atau persamaan makna, definisi kamus atau penunjukan klas terhadap suatu benda atau barang, etimologi kata atau penggunaan kata asing yang memerlukan penjelasan yang tepat dan persis dalam bahasa Indonesia, stipulatif atau suatu batasan kata yang tidak ditafsirkan lain, (misalnya Menteri adalah Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia), dan antonim atau penyangkalan (misalnya orang mati adalah orang yang tidak hidup).
Khusus untuk etimologi kata, kita harus mengartikan suatu kata asing sesuai dengan asal kata asingnya. Pengertian “yurisdiksi” misalnya, yang terdiri dari juris (jus) = hukum dan diksi (dicere) = berkata, dapat diartikan orang tidak boleh bicara di sini melainkan di tempat lain, yang mengandung maksud lingkup kuasa pengadilan, atau lingkungan hak dan kewajiban serta tanggung jawab di suatu wilayah, atau lingkungan kerja tertentu.
Makna sebuah kata atau sebuah kalimat merupakan makna yang tidak selalu berdiri sendiri. Adapun makna dan relasi terbagi atas beberapa kelompok yaitu:
a. Makna Leksikal dan makna Gramatikal
b. Makna Referensial dan Nonreferensial
c. Makna Denotatif dan Konotatif
d. Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
e. Makna Kata dan Makna Istilah
f. Makna Idiomatikal dan Peribahasa
g. Makna Kias dan Lugas
• Relasi adalah hubungan makna yang menyangkut hal kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (polisemi dan ambiguitas), ketercakupan makna (hiponimi), kelainan makna (homonimi), kelebihan makna (redundansi) dan sebagainya.
• Adapun relasi makna terbagi atas beberapa kelompok yaitu :
a. Kesamaan Makna (Sinonim)
b. Kebalikan Makna (Antonim)
c. Kegandaan Makna (Polisemi dan Ambiguitas)
d. Ketercakupan Makna (Hiponimi)
e. Kelebihan Makna (Redundansi)
RAGAM BAHASA
RAGAM BAHASA
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan.
MACAM-MACAM RAGAM BAHASA
1.Ragam baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturanya dipandang sebagai ragam yang baik. Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan terdidik, karya ilmiah, suasana resmi, atau surat resmi.
2.Ragam cakapan (ragam akrab) adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
3.Ragam hormat adalah ragam bahasa yang dipakai apabila lawan bicara orang yang dihormati, misalnya orang tua dan atasan.
4.Ragam kasar adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pemakaian tidak resmi di kalangan orang yang saling mengenal.
5.Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
6.Ragam resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam suasana resmi.
7.Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual.
Penggunaan Bahasa Indonesia di Zaman Dulu
Bahasa Indonesia pada waktu dulu sangat tidak divariasikan dalam pengucapan berbicaranya, dalam penyampaiannya pun kata-katanya hampir baku, tapi tidak semua warga Indonesia pada waktu itu berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hanya orang-orang yang berpendidikanlah yang penggunaan bahasa Indonesianya baku, karena kita ketahui pada zaman dulu jarang orang-orang yang dapat bersekolah. Hanya orang yang mempunyai uanglah yang dapat bersekolah. Walaupun begitu, penggunaan bahasa Indonesia di zaman dulu lebih baik dari penggunaan bahasa Indonesia di zaman sekarang.
Penggunaan Bahasa Indonesia di Zaman Sekarang
Bahasa Indonesia di zaman sekarang ini sudah banyak divariasikan dalam pengucapan berbicaranya. Dalam penyampaianpun kata-katanya sudah tidak baku lagi, hal ini disebabkan karena era globaliasi yang berkembang pesat di Indonesia, karena pengaruh-pengaruh budaya luar masuk ke Indonesia termasuk cara gaya berbicaranya, oleh karena itu, sekarang ini bahasa Indonesia yang baku sudah jarang dipakai lagi karena dampak globalisasi itu. Orang-orang berbicara dengan kata-kata yang baku hanya dipakai di kalangan lingkungan sekolah, atau jika sedang berlangsungnya rapat. Kejadian ini sungguh sangat ironi sekali karena seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia membanggakan bahasa kita sendiri, tapi malah kita yang tidak berbicara dengan berbahasa Indonesia.
Penggunaan Bahasa Indonesia Kedepannya
Mungkin gaya bicara warga Indonesia ke depan diprediksi sudah tidak sama sekali menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapanya sehari-hari, nanti mungkin akan berbicara dengan bahasa negara lain, hal ini dapat kita lihat dari sekolah-sekolah menengah ke atas yang hampir rata-rata mengedepankan pelajaran-pelajaran bahasa Inggris dan bahasa Jepang, bahkan sekarang ini sudah banyak sekolah menengah ke atas yang mempelajari bahasa Jerman dan Arab. Itu semua dimasukan ke dalam pembelajaran yang pokok, sedangkan bahasa Indonesia sendiri sudah jarang dipelajari karena beranggapan bahasa kita sendiri, jadinya dianggap sepele padahal justru bahasa kita sendirilah yang harus kita lestarikan. Kita juga dapat melihat dari perguruan-perguruan tinggi yang tes masuknnya itu harus dengan menguasai bahasa inggris, ini sangat ironi sekali justru seharusnya tes itu memakai bahasa Indonesia karena itu sama saja kita dari dini sudah tidak tertanam berbahasa Indonesia yang baku lagi, tapi sudah tertanam oleh bahasa luar. Hal-hal itulah yang menjadi penyebab bahasa Indonesia kedepannya nanti akan tidak dipakai lagi bahkan mungkin juga akan hilang.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan.
MACAM-MACAM RAGAM BAHASA
1.Ragam baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturanya dipandang sebagai ragam yang baik. Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan terdidik, karya ilmiah, suasana resmi, atau surat resmi.
2.Ragam cakapan (ragam akrab) adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
3.Ragam hormat adalah ragam bahasa yang dipakai apabila lawan bicara orang yang dihormati, misalnya orang tua dan atasan.
4.Ragam kasar adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pemakaian tidak resmi di kalangan orang yang saling mengenal.
5.Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
6.Ragam resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam suasana resmi.
7.Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual.
Penggunaan Bahasa Indonesia di Zaman Dulu
Bahasa Indonesia pada waktu dulu sangat tidak divariasikan dalam pengucapan berbicaranya, dalam penyampaiannya pun kata-katanya hampir baku, tapi tidak semua warga Indonesia pada waktu itu berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hanya orang-orang yang berpendidikanlah yang penggunaan bahasa Indonesianya baku, karena kita ketahui pada zaman dulu jarang orang-orang yang dapat bersekolah. Hanya orang yang mempunyai uanglah yang dapat bersekolah. Walaupun begitu, penggunaan bahasa Indonesia di zaman dulu lebih baik dari penggunaan bahasa Indonesia di zaman sekarang.
Penggunaan Bahasa Indonesia di Zaman Sekarang
Bahasa Indonesia di zaman sekarang ini sudah banyak divariasikan dalam pengucapan berbicaranya. Dalam penyampaianpun kata-katanya sudah tidak baku lagi, hal ini disebabkan karena era globaliasi yang berkembang pesat di Indonesia, karena pengaruh-pengaruh budaya luar masuk ke Indonesia termasuk cara gaya berbicaranya, oleh karena itu, sekarang ini bahasa Indonesia yang baku sudah jarang dipakai lagi karena dampak globalisasi itu. Orang-orang berbicara dengan kata-kata yang baku hanya dipakai di kalangan lingkungan sekolah, atau jika sedang berlangsungnya rapat. Kejadian ini sungguh sangat ironi sekali karena seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia membanggakan bahasa kita sendiri, tapi malah kita yang tidak berbicara dengan berbahasa Indonesia.
Penggunaan Bahasa Indonesia Kedepannya
Mungkin gaya bicara warga Indonesia ke depan diprediksi sudah tidak sama sekali menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapanya sehari-hari, nanti mungkin akan berbicara dengan bahasa negara lain, hal ini dapat kita lihat dari sekolah-sekolah menengah ke atas yang hampir rata-rata mengedepankan pelajaran-pelajaran bahasa Inggris dan bahasa Jepang, bahkan sekarang ini sudah banyak sekolah menengah ke atas yang mempelajari bahasa Jerman dan Arab. Itu semua dimasukan ke dalam pembelajaran yang pokok, sedangkan bahasa Indonesia sendiri sudah jarang dipelajari karena beranggapan bahasa kita sendiri, jadinya dianggap sepele padahal justru bahasa kita sendirilah yang harus kita lestarikan. Kita juga dapat melihat dari perguruan-perguruan tinggi yang tes masuknnya itu harus dengan menguasai bahasa inggris, ini sangat ironi sekali justru seharusnya tes itu memakai bahasa Indonesia karena itu sama saja kita dari dini sudah tidak tertanam berbahasa Indonesia yang baku lagi, tapi sudah tertanam oleh bahasa luar. Hal-hal itulah yang menjadi penyebab bahasa Indonesia kedepannya nanti akan tidak dipakai lagi bahkan mungkin juga akan hilang.
Jumat, 08 Oktober 2010
JENIS - JENIS KALIMAT
JENIS – JENIS KALIMAT
Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang mengungkapkan suatu maksud. Secara lisan, kalimat diiringi dengan nada bicara, jeda dan intonasi. Secara tertulis, kalimat ditandai dengan huruf kapital dan tanda baca yang sesuai.
JENIS-JENIS KALIMAT
Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan.
Biasanya memiliki predikatnya berupa kata kerja berawalan me atau ber.
Contoh :
Nina menulis surat untuk nenek.
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan.
Biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di-.
Contoh :
Surat untuk nenek ditulis oleh Nina.
Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif :
1. Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.
2. Awalan me- diganti dengan di-.
3. Tambahkan kata oleh di belakang predikat.
Contoh :
Bapak memancing ikan. (aktif)
Ikan dipancing oleh bapak. (pasif)
4. Jika subjek kalimat akrif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat dihapus, kemudian subjek dan predikat dirapatkan.
Contoh :
Aku harus memngerjakan PR. (aktif)
PR harus kukerjakan. (pasif)
Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang.
Bagian kutipan dalam kalimat langsung dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Biasanya ditandai dengan tanda petik ( “....” )
Contoh :
Ibu berkata, “Anis, jangan bermain-main saja, kamu harus belajar !”
Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan orang lain.
Bagian kutipan pada kalimat langsung berubah menjadi kalimat berita.
Contoh :
Ibu berkata bahwa aku harus rajin belajar.
Kalimat Berita
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu.
Umumnya mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam kalimat berita :
1. Kalimat berita kepastian
Contoh : Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
2. Kalimat berita pengingkaran
Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
3. Kalimat berita kesangsian
Contoh : Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
4. Kalmat berita bentuk lainnya
Contoh : Kami tidak tahu mengapa dia datang terlambat.
Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu.
Biasanya diakhiri dengan tanda seru (!).
Dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Macam-macam kalimat perintah :
1. Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.
Contoh :
Gantilah bajumu !
2. Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.
Contoh
Jangan membuang sampah sembarangan !
3. Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.
Contoh :
Tolong temani nenekmu di rumah !
Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang sehingga diperoleh jawaban tentang suatu masalah.
Biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?).
Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang mengungkapkan suatu maksud. Secara lisan, kalimat diiringi dengan nada bicara, jeda dan intonasi. Secara tertulis, kalimat ditandai dengan huruf kapital dan tanda baca yang sesuai.
JENIS-JENIS KALIMAT
Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan.
Biasanya memiliki predikatnya berupa kata kerja berawalan me atau ber.
Contoh :
Nina menulis surat untuk nenek.
Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan.
Biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di-.
Contoh :
Surat untuk nenek ditulis oleh Nina.
Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif :
1. Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.
2. Awalan me- diganti dengan di-.
3. Tambahkan kata oleh di belakang predikat.
Contoh :
Bapak memancing ikan. (aktif)
Ikan dipancing oleh bapak. (pasif)
4. Jika subjek kalimat akrif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat dihapus, kemudian subjek dan predikat dirapatkan.
Contoh :
Aku harus memngerjakan PR. (aktif)
PR harus kukerjakan. (pasif)
Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang.
Bagian kutipan dalam kalimat langsung dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Biasanya ditandai dengan tanda petik ( “....” )
Contoh :
Ibu berkata, “Anis, jangan bermain-main saja, kamu harus belajar !”
Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan orang lain.
Bagian kutipan pada kalimat langsung berubah menjadi kalimat berita.
Contoh :
Ibu berkata bahwa aku harus rajin belajar.
Kalimat Berita
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu.
Umumnya mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam kalimat berita :
1. Kalimat berita kepastian
Contoh : Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
2. Kalimat berita pengingkaran
Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
3. Kalimat berita kesangsian
Contoh : Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
4. Kalmat berita bentuk lainnya
Contoh : Kami tidak tahu mengapa dia datang terlambat.
Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu.
Biasanya diakhiri dengan tanda seru (!).
Dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
Macam-macam kalimat perintah :
1. Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.
Contoh :
Gantilah bajumu !
2. Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.
Contoh
Jangan membuang sampah sembarangan !
3. Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.
Contoh :
Tolong temani nenekmu di rumah !
Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang sehingga diperoleh jawaban tentang suatu masalah.
Biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?).
SURAT
SURAT
Surat adalah media komunikasi tulisan antara seseorang atau lembaga dengan seseorang atau lembaga lainnya.
Macam-macam surat :
1. Surat Pribadi
Surat pribadai merupakan surat yang dibuat atas nama pribadi atau perorangan yang berisi kepentingan pribadi.
Umumnya menggunakan bahasa yang tidak formal dan tidak baku.
Bentuk surat lebih bebas.
Dapat berupa perkenalan, permintaan maaf, ucapan terima kasih atau berita keluarga.
Unsur-unsur dalam surat pribadi adalah :
1. Tempat dan tanggal
2. Alamat surat
3. Salam Pembuka
4. Isi surat (pembuka, inti, dan penutup)
5. Salam penutup
6. Nama pengirim surat beserta tanda tangan
2. Surat Dinas
Surat dinas merupakan surat yang berisi hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan kedinasan.
Umumnya menggunakan bahasa yang formal dan baku.
Umumnya dikeluarkan oleh lembaga pemerintah atau swasta.
Contoh surat resmi antara lain surat undangan, surat pemberitahuan, surat permohonan, surat perjanjian, surat tugas atau surat lamaran kerja.
Unsur-unsur dalam surat dinas adalah :
1. Kepala surat
2. Tempat dan tanggal
3. Nomor, lampiran, hal
4. Alamat surat
5. Salam pembuka
6. Isi surat (pembuka, inti, dan penutup)
7. Salam penutup
8. Nama pengirim surat
Membaca Surat Dinas
Cara membaca surat dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Layangkan pandangan dengan cepat pada kepala atau pada bagian pembukaan surat. Hal yang perlu diperhatikan pada pembukaan surat adalah nama dan alamat pengirim serta maksud atau perihal surat tersebut.
2. Lewatkan bagian kalimat pembuka surat karena pada bagian ini isinya selalu sama seperti sebagaimana dan seperti yang sudah.
Surat adalah media komunikasi tulisan antara seseorang atau lembaga dengan seseorang atau lembaga lainnya.
Macam-macam surat :
1. Surat Pribadi
Surat pribadai merupakan surat yang dibuat atas nama pribadi atau perorangan yang berisi kepentingan pribadi.
Umumnya menggunakan bahasa yang tidak formal dan tidak baku.
Bentuk surat lebih bebas.
Dapat berupa perkenalan, permintaan maaf, ucapan terima kasih atau berita keluarga.
Unsur-unsur dalam surat pribadi adalah :
1. Tempat dan tanggal
2. Alamat surat
3. Salam Pembuka
4. Isi surat (pembuka, inti, dan penutup)
5. Salam penutup
6. Nama pengirim surat beserta tanda tangan
2. Surat Dinas
Surat dinas merupakan surat yang berisi hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan kedinasan.
Umumnya menggunakan bahasa yang formal dan baku.
Umumnya dikeluarkan oleh lembaga pemerintah atau swasta.
Contoh surat resmi antara lain surat undangan, surat pemberitahuan, surat permohonan, surat perjanjian, surat tugas atau surat lamaran kerja.
Unsur-unsur dalam surat dinas adalah :
1. Kepala surat
2. Tempat dan tanggal
3. Nomor, lampiran, hal
4. Alamat surat
5. Salam pembuka
6. Isi surat (pembuka, inti, dan penutup)
7. Salam penutup
8. Nama pengirim surat
Membaca Surat Dinas
Cara membaca surat dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Layangkan pandangan dengan cepat pada kepala atau pada bagian pembukaan surat. Hal yang perlu diperhatikan pada pembukaan surat adalah nama dan alamat pengirim serta maksud atau perihal surat tersebut.
2. Lewatkan bagian kalimat pembuka surat karena pada bagian ini isinya selalu sama seperti sebagaimana dan seperti yang sudah.
Senin, 04 Oktober 2010
FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki empat fungsi.
Keempat fungsi tersebut ialah sebagai :
1. lambang identitas nasional,
2. lambang kebanggan nasionnai,
3. alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda, dan
4. alat perhubungan antarbudaya daerah.
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. bahasa resmi negara,
2. bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
3. bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nanional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan
4. bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi
Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat kornunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili Kumpulan kata atau kosa kata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad, disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitu saja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkat aturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa inilah yang disebut Tata bahasa.
Pada bab berikutnya, sebubungan dengan tata bahasa akan kita bicarakan secara terinci fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan etimologi. Fonologi ialah bagian tata bahasa yang membahas atau mempelajari bunyi bahasa. Morfologi mempelajari proses pembentukan kata secara gramatikal beserta unsur-unsur dan bentuk - bentuk kata. Sintaksis membicarakan komponen - komponen kalimat dan proses pembentukannya. Bidang ilmu bahasa yang secara khusus menganalisis arti atau makna kata ialah semantik, sedang yang membahas asal-usul bentuk kata adalah etimologi,
Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (=fungsi informatif l) Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi :
a. untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
b. untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
c. sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
d. untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).
Dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasalah yang memungkinkan kita membentuk diri sebagai makhluk bernalar, berbudaya, dlan berperadaban. Dengan bahasa, kita membina hubungan dan kerja sama, mengadakan transasi, dan melaksanakan kegiatan sosial dengan bidang dan peran kita rnasing-masing. Dengan bahasa kita mewarisi kekayaan masa larnpau, rnenghadapi hari ini, dan merencanakan masa depan.
jika dikatakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi itu benar. Kita ambil contoh, misalnya, mahasiswa. la membutuhkan informasi yang berkaitan dengan bidang studinya agar lulus dalarn setiap ujian dan sukses meraih gelar atau tujuan yang diinginkan. Seorang dokter juga sama. la memerlukan informasi tentang kondisi fisik dan psikis pasiennya agar dapat menyembuhkannya dengan segera. Contoh lain, seorang manager yang mengoperasikan, mengontrol atau mengawasi perusahaan tanpa informasi is tidak mungkin dapat mengambil keputusan amu menemuukan kebijaksanaan Karena setiap orang membutuhkan informasi, komunikasi sebagai proses tukar-menukar informasi, dengan sendirinya juga mutlak menjadi kebutuhan setiap orang.
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki empat fungsi.
Keempat fungsi tersebut ialah sebagai :
1. lambang identitas nasional,
2. lambang kebanggan nasionnai,
3. alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda, dan
4. alat perhubungan antarbudaya daerah.
Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. bahasa resmi negara,
2. bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
3. bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nanional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan
4. bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi
Secara umum bahasa didefinisikan sebagai lambang. Bahasa adalah alat kornunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili Kumpulan kata atau kosa kata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad, disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitu saja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkat aturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa inilah yang disebut Tata bahasa.
Pada bab berikutnya, sebubungan dengan tata bahasa akan kita bicarakan secara terinci fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan etimologi. Fonologi ialah bagian tata bahasa yang membahas atau mempelajari bunyi bahasa. Morfologi mempelajari proses pembentukan kata secara gramatikal beserta unsur-unsur dan bentuk - bentuk kata. Sintaksis membicarakan komponen - komponen kalimat dan proses pembentukannya. Bidang ilmu bahasa yang secara khusus menganalisis arti atau makna kata ialah semantik, sedang yang membahas asal-usul bentuk kata adalah etimologi,
Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (=fungsi informatif l) Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi :
a. untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
b. untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
c. sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
d. untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).
Dikatakan oleh para ahli budaya, bahwa bahasalah yang memungkinkan kita membentuk diri sebagai makhluk bernalar, berbudaya, dlan berperadaban. Dengan bahasa, kita membina hubungan dan kerja sama, mengadakan transasi, dan melaksanakan kegiatan sosial dengan bidang dan peran kita rnasing-masing. Dengan bahasa kita mewarisi kekayaan masa larnpau, rnenghadapi hari ini, dan merencanakan masa depan.
jika dikatakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi itu benar. Kita ambil contoh, misalnya, mahasiswa. la membutuhkan informasi yang berkaitan dengan bidang studinya agar lulus dalarn setiap ujian dan sukses meraih gelar atau tujuan yang diinginkan. Seorang dokter juga sama. la memerlukan informasi tentang kondisi fisik dan psikis pasiennya agar dapat menyembuhkannya dengan segera. Contoh lain, seorang manager yang mengoperasikan, mengontrol atau mengawasi perusahaan tanpa informasi is tidak mungkin dapat mengambil keputusan amu menemuukan kebijaksanaan Karena setiap orang membutuhkan informasi, komunikasi sebagai proses tukar-menukar informasi, dengan sendirinya juga mutlak menjadi kebutuhan setiap orang.
Senin, 17 Mei 2010
PENGERTIAN PAJAK
PENGERTIAN PAJAK
Pajak adalah iyuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung.
Fungsi budgetair
Fungsi budgeteir merupakan fungsi utama pajak dan fungsi fiscal yaitu suatu fungsi dimana pajak dipergunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas negara berdasarkan undang-undang perepajakan yang berlaku “segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang.
Yang dimaksud dengan memasukkan kas secara optimal adalah sebagi berikut:
• jangan sampai ada wajib pajak/subjek pajak yang tidak membayar kewajiban pajaknya.
• Jangan sampai wajib pajak tidak melaporkan objek pajak kepada fiskus
• Jangan sampai ada objek pajak dai pengamatan dan perhitungan fiskkus yang terlepas
Dengan demikian maka optimalisasi pemasukan dana ke kas negara tercipta atas usaha wajib pajak dan fiskus.
System pemungutan pajak suatu negara menganut dua system :
1. Self assessment system; menghitung pajak sendiri
2. official assessment system ;menghitung pajak adalah pihak fiscus
factor yang turut mempengaruhi optimalisasi pemasukan dana kekas negara adlah:
1. filsafat Negara
negara yang berideologi yang berorientasi kepada kesejahtraan rakyat banyak akan mendapat dukungan dari rakyatnya dalam hal pembayaran pajak. Untuk itu rakyat diikut sertakan dalam menentukanberat rinngannya pajak melalui penetapan undang-undang perpajakan oleh DPR sebaliknya dinegara yang berorientasi kepada kepenmtingan penguasa sangat sulit untuk mengharapkan partisipasi masyarakat untuk kewajiban pajaknya.
2. kejelasan undang-undang dan peraturan perpajakan
yang jelas mudah dan sederhana serta pasti akan menimbulkan penafsiran yang baik dipihak fiscus maupun dipihak wajib pajak
3. tingkat pendidikan penduduk / wajib pajak
secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi pendidikan wajib pajak maka makin mudah bagi mereka untuk memahami peraturan perpajakan termasuk memahami sanksi administrasi dan sanksi pidana fiscal.
4. kualitas dan kuantitas petugas pajak setempat
ssangat menentukan efektifitas uu dan peraturan perpajakan . fiscus yang professional akan akan berusaha secara konsisten untuk menggali objek pajak yang menurut ketentuan pajak harus dikenakan pajak.
5. strategi yang diterapkan organisasi yang mengadministrasikan pajak di Indonesia
unit-unit untuk ini adalah
• kantor pelayanan pajak
• kantor pemeriksaan dan penyelidikan pajak yanmg dilakukan dirjen pajak
perwujudan fungsi budgetair dalam kehidupan kenegaraan dapat terlihat dalam APBN yang setiap tyahun disahkan dengan undang-undang. Penerimaan negara selalu meningkat dari tahun ketahun khususnya setelah reformasi uu perpajakan thn 1983/1984.
Fungsi regulerend
Atau fungsi mengatur dan sebagainya juga fungsi pajak dipergunakan oleh pemerintah sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu , dan sebagainya sebagai fungsi tambahan karena fungsi ini hanya sebagai pelengkap dari fungsi utama pajak. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pajak dipakai sebagai alat kebijakan, mis : pajak atas minuman keras ditinggikan untuk mengurangi konsumsi fasilitas perpajakan sehingga perwujudan dari pajak regulerend yang terdapat dalam UU No I tahun 1967 tentang penanaman modal asing. Contoh:
1) bea materai modal
2) bea masuk dan pajak penjualan
3) bea balik nama
4) pajak perseroan
5) pajak devident
YUSDIFIKASI PAJAK DAN PRINSIP PEMUNGUTAN PAJAK
Dalam hal ini akan dikemukakan asas-asas pemungutan pajak dan alas an-alasan yang menjdi dasar pembenaran pemungutan pajak oleh fiskus negara, sehingga fiskus negara merasa punya wewenang untuk memungut pajak dari penduduknya.
Teori asas pemungutan pajak :
1) Teori ansuransi
Negara berhak memungut pajak dari penduduk karena menurut teori ini negara melindungi semua rakyat dan rakyat membayar premi pada negara.
2) Teori kepentingan
Bahwa negara berhak memungut pajak karena penduduk negara tersebut mempunyai kepentingan pada negara, makin besar kepentingan penduduk kepada negara maka makin besar pula pajak yang harus dibayarnya kepada negara.
3) Teori bakti
Mengajarkan bahwa pwnduduk adalah bagian dari suatu negara oleh karena itu penduduk terikat pada negara dan wajib membayar pajak pada negara dalam arti berbakti pada negara.
4) Teori gaya pikul
Teori ini megusulkan supaya didalam hal pemungutan pajak pemerintah memperhatikan gaya pikul wajib pajak.
5) Teori gaya beli
Menurut teori ini yustifikasi pemungutan pajak terletak pada akibat pemungutan pajak. Misalnya tersedianya dana yang cukup untuk mrmbiayai pengeluaran umum negara, karena akibat baik dari perhatian negara pada masyarakat maka pemuingutan pajak adalah juga baik.
6) Teori pembangunan
Untuk Indonesia yustifikasi pemungutan pajak yang paling tepat adalah pembangunan dalam arti masyarakat yang adil dan makmur
Disamping itu terdapat juga asas-asas pemungutan pajak seperti:
• Asas yuridis yang mengemukakan supaya pemungutan pajak didasarkan pada undang-undang
• Asas ekonomis yang menekankan supaya pemungutan pajak jangan sampai menghalangi produksi dan perekonomian rakyat
• Asas finansial menekankan supaya pengeluaran-pengeluaran untuk memungut pajak harus lebih rendah dari jumlah pajak yang dipungut.
Prisip-prinsip pemungutan pajak:
ada empat Prisip pemungutan pajak:
• Prisip fiscal
• Prinsip Administrative
• Prinsip ekonomi
• Prinsip Etika
HUKUM PAJAK
Adalah: Keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi wewenang pemerinth untuk mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkannya kembali kepada masyarakat melalui kas negara. Sehingga hukum pajak tersebut merupakan hukum publik yang mengatur hubungan negara dan orang-orang atau badan-badan hukum yang berkewajiban membayar pajak.
Hukum pajak dibedakan atas:
1. Hukum pajak material
Yaitu: memuat ketentuan-ketentuan tentang siapa yang dikenakan pajak dan siapa-siapa yang dikecualikan dengan pajak dan berapa harus dibayar.
2. Hukum pajak formal
Yaitu: memuat ketentuan-ketentuan bagaimana mewujudkan hukum pajak material menjadi kenyataan.
Pajak adalah iyuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung.
Fungsi budgetair
Fungsi budgeteir merupakan fungsi utama pajak dan fungsi fiscal yaitu suatu fungsi dimana pajak dipergunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas negara berdasarkan undang-undang perepajakan yang berlaku “segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang.
Yang dimaksud dengan memasukkan kas secara optimal adalah sebagi berikut:
• jangan sampai ada wajib pajak/subjek pajak yang tidak membayar kewajiban pajaknya.
• Jangan sampai wajib pajak tidak melaporkan objek pajak kepada fiskus
• Jangan sampai ada objek pajak dai pengamatan dan perhitungan fiskkus yang terlepas
Dengan demikian maka optimalisasi pemasukan dana ke kas negara tercipta atas usaha wajib pajak dan fiskus.
System pemungutan pajak suatu negara menganut dua system :
1. Self assessment system; menghitung pajak sendiri
2. official assessment system ;menghitung pajak adalah pihak fiscus
factor yang turut mempengaruhi optimalisasi pemasukan dana kekas negara adlah:
1. filsafat Negara
negara yang berideologi yang berorientasi kepada kesejahtraan rakyat banyak akan mendapat dukungan dari rakyatnya dalam hal pembayaran pajak. Untuk itu rakyat diikut sertakan dalam menentukanberat rinngannya pajak melalui penetapan undang-undang perpajakan oleh DPR sebaliknya dinegara yang berorientasi kepada kepenmtingan penguasa sangat sulit untuk mengharapkan partisipasi masyarakat untuk kewajiban pajaknya.
2. kejelasan undang-undang dan peraturan perpajakan
yang jelas mudah dan sederhana serta pasti akan menimbulkan penafsiran yang baik dipihak fiscus maupun dipihak wajib pajak
3. tingkat pendidikan penduduk / wajib pajak
secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi pendidikan wajib pajak maka makin mudah bagi mereka untuk memahami peraturan perpajakan termasuk memahami sanksi administrasi dan sanksi pidana fiscal.
4. kualitas dan kuantitas petugas pajak setempat
ssangat menentukan efektifitas uu dan peraturan perpajakan . fiscus yang professional akan akan berusaha secara konsisten untuk menggali objek pajak yang menurut ketentuan pajak harus dikenakan pajak.
5. strategi yang diterapkan organisasi yang mengadministrasikan pajak di Indonesia
unit-unit untuk ini adalah
• kantor pelayanan pajak
• kantor pemeriksaan dan penyelidikan pajak yanmg dilakukan dirjen pajak
perwujudan fungsi budgetair dalam kehidupan kenegaraan dapat terlihat dalam APBN yang setiap tyahun disahkan dengan undang-undang. Penerimaan negara selalu meningkat dari tahun ketahun khususnya setelah reformasi uu perpajakan thn 1983/1984.
Fungsi regulerend
Atau fungsi mengatur dan sebagainya juga fungsi pajak dipergunakan oleh pemerintah sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu , dan sebagainya sebagai fungsi tambahan karena fungsi ini hanya sebagai pelengkap dari fungsi utama pajak. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pajak dipakai sebagai alat kebijakan, mis : pajak atas minuman keras ditinggikan untuk mengurangi konsumsi fasilitas perpajakan sehingga perwujudan dari pajak regulerend yang terdapat dalam UU No I tahun 1967 tentang penanaman modal asing. Contoh:
1) bea materai modal
2) bea masuk dan pajak penjualan
3) bea balik nama
4) pajak perseroan
5) pajak devident
YUSDIFIKASI PAJAK DAN PRINSIP PEMUNGUTAN PAJAK
Dalam hal ini akan dikemukakan asas-asas pemungutan pajak dan alas an-alasan yang menjdi dasar pembenaran pemungutan pajak oleh fiskus negara, sehingga fiskus negara merasa punya wewenang untuk memungut pajak dari penduduknya.
Teori asas pemungutan pajak :
1) Teori ansuransi
Negara berhak memungut pajak dari penduduk karena menurut teori ini negara melindungi semua rakyat dan rakyat membayar premi pada negara.
2) Teori kepentingan
Bahwa negara berhak memungut pajak karena penduduk negara tersebut mempunyai kepentingan pada negara, makin besar kepentingan penduduk kepada negara maka makin besar pula pajak yang harus dibayarnya kepada negara.
3) Teori bakti
Mengajarkan bahwa pwnduduk adalah bagian dari suatu negara oleh karena itu penduduk terikat pada negara dan wajib membayar pajak pada negara dalam arti berbakti pada negara.
4) Teori gaya pikul
Teori ini megusulkan supaya didalam hal pemungutan pajak pemerintah memperhatikan gaya pikul wajib pajak.
5) Teori gaya beli
Menurut teori ini yustifikasi pemungutan pajak terletak pada akibat pemungutan pajak. Misalnya tersedianya dana yang cukup untuk mrmbiayai pengeluaran umum negara, karena akibat baik dari perhatian negara pada masyarakat maka pemuingutan pajak adalah juga baik.
6) Teori pembangunan
Untuk Indonesia yustifikasi pemungutan pajak yang paling tepat adalah pembangunan dalam arti masyarakat yang adil dan makmur
Disamping itu terdapat juga asas-asas pemungutan pajak seperti:
• Asas yuridis yang mengemukakan supaya pemungutan pajak didasarkan pada undang-undang
• Asas ekonomis yang menekankan supaya pemungutan pajak jangan sampai menghalangi produksi dan perekonomian rakyat
• Asas finansial menekankan supaya pengeluaran-pengeluaran untuk memungut pajak harus lebih rendah dari jumlah pajak yang dipungut.
Prisip-prinsip pemungutan pajak:
ada empat Prisip pemungutan pajak:
• Prisip fiscal
• Prinsip Administrative
• Prinsip ekonomi
• Prinsip Etika
HUKUM PAJAK
Adalah: Keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi wewenang pemerinth untuk mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkannya kembali kepada masyarakat melalui kas negara. Sehingga hukum pajak tersebut merupakan hukum publik yang mengatur hubungan negara dan orang-orang atau badan-badan hukum yang berkewajiban membayar pajak.
Hukum pajak dibedakan atas:
1. Hukum pajak material
Yaitu: memuat ketentuan-ketentuan tentang siapa yang dikenakan pajak dan siapa-siapa yang dikecualikan dengan pajak dan berapa harus dibayar.
2. Hukum pajak formal
Yaitu: memuat ketentuan-ketentuan bagaimana mewujudkan hukum pajak material menjadi kenyataan.
Senin, 10 Mei 2010
MEMBUAT DAN MENYIMPAN PROGRAM LEMBAR KERJA
MEMBUAT DAN MENYIMPAN PROGRAM LEMBAR KERJA
Workbook
Di dalam Ms Excel di kenal istilah workbook yaitu kumpulan dari sheet, dan lembar kerja yang terdapat pada sheet disebut dengan worksheet. Atau dapat diibaratkan workbook ini adalah sebuah buku , dimana setiap buku terdiri dari beberapa halaman untuk menulis (misal: Sheet1, Sheet2, Sheet3, dst). Workbook diibaratkan sebagai buku, dan sheet adalah halaman-halamannya. Dan halaman tempat menulis ini disebut dengan worksheet.
Membuka workbook baru
Pada umumnya saat memanggil program Ms Excel telah langsung di sediakan workbook baru, atau dapat juga dengan menggunakan menu File > New. Pada pada toolbar klik ikon yang bergambar kertas putih
Menyimpan dan menutup workbook
Jika bekerja pada lembar kerja telah selesai maka hasil kerja tersebut dapat di simpan untuk dapat dilihat atau di rubah kembali pada waktu yang akan datang. Untuk menyimpannya gunakan menu File > Save, kemudian akan ditanya nama file apa yang akan diberikan pada lembar kerja tersebut dan pilih tempat atau media penyimpanan workbook.
Workbook
Di dalam Ms Excel di kenal istilah workbook yaitu kumpulan dari sheet, dan lembar kerja yang terdapat pada sheet disebut dengan worksheet. Atau dapat diibaratkan workbook ini adalah sebuah buku , dimana setiap buku terdiri dari beberapa halaman untuk menulis (misal: Sheet1, Sheet2, Sheet3, dst). Workbook diibaratkan sebagai buku, dan sheet adalah halaman-halamannya. Dan halaman tempat menulis ini disebut dengan worksheet.
Membuka workbook baru
Pada umumnya saat memanggil program Ms Excel telah langsung di sediakan workbook baru, atau dapat juga dengan menggunakan menu File > New. Pada pada toolbar klik ikon yang bergambar kertas putih
Menyimpan dan menutup workbook
Jika bekerja pada lembar kerja telah selesai maka hasil kerja tersebut dapat di simpan untuk dapat dilihat atau di rubah kembali pada waktu yang akan datang. Untuk menyimpannya gunakan menu File > Save, kemudian akan ditanya nama file apa yang akan diberikan pada lembar kerja tersebut dan pilih tempat atau media penyimpanan workbook.
MEMASUKKAN TEKS,TANGGAL,DAN BILANGAN SEL
MEMASUKKAN TEKS,TANGGAL,DAN BILANGAN SEL
Untuk memasukkan tulisan berupa teks, tanggal atau bilangan di dalam worksheet maka terlebih dahulu tentukan sel atau posisi pointer dimana tulisan tersebut akan di tempatkan.
Sebagai contoh adalah dengan memasukkan data-data pengeluaran uang kas
Nama Barang Satuan Jumlah Harga
Kertas A4 Rim 4 Rp 100.000,-
Spidol Whiteboard Buah 3 Rp 15.000,-
Lem Power Glue Buah 3 Rp 20.000,-
Stabillo Buah 2 Rp 5000,-
Disket Buah 10 Rp 25.000,-
Cara memasukkan data tersebut ke dalam lembar kerja
1. Posisikan pointer pada B2 (Kolom B, Baris 2), kemudian ketik Nama Barang dan tekan Enter
2. Pointer akan berpindah pada posisi di bawahnya, yaitu B3 (Kolom B, Baris 3), kemudian lanjutkan penulisan data dengan mengetik Kertas A4 dan seterusnya.
3. Untuk Kolom selanjutnya, tempatkan pointer pada cell C4 (Kolom C, Baris 4), dan kemudian ketik satuan, dan seterusnya
4. Untuk memasukkan harga dalam rupiah, cukup dengan mengetik angkanya saja sebab agar angka tersebut dapat dibaca oleh program untuk mengolah angka. Jika hasilnya akan dibuat dengan menempatkan dengan menu format cell.
Untuk memasukkan tulisan berupa teks, tanggal atau bilangan di dalam worksheet maka terlebih dahulu tentukan sel atau posisi pointer dimana tulisan tersebut akan di tempatkan.
Sebagai contoh adalah dengan memasukkan data-data pengeluaran uang kas
Nama Barang Satuan Jumlah Harga
Kertas A4 Rim 4 Rp 100.000,-
Spidol Whiteboard Buah 3 Rp 15.000,-
Lem Power Glue Buah 3 Rp 20.000,-
Stabillo Buah 2 Rp 5000,-
Disket Buah 10 Rp 25.000,-
Cara memasukkan data tersebut ke dalam lembar kerja
1. Posisikan pointer pada B2 (Kolom B, Baris 2), kemudian ketik Nama Barang dan tekan Enter
2. Pointer akan berpindah pada posisi di bawahnya, yaitu B3 (Kolom B, Baris 3), kemudian lanjutkan penulisan data dengan mengetik Kertas A4 dan seterusnya.
3. Untuk Kolom selanjutnya, tempatkan pointer pada cell C4 (Kolom C, Baris 4), dan kemudian ketik satuan, dan seterusnya
4. Untuk memasukkan harga dalam rupiah, cukup dengan mengetik angkanya saja sebab agar angka tersebut dapat dibaca oleh program untuk mengolah angka. Jika hasilnya akan dibuat dengan menempatkan dengan menu format cell.
PENULISAN TANGGAL PADA CELL
PENULISAN TANGGAL PADA CELL
Untuk menulis tanggal pada cell, terlebih dahulu tentukan format tanggal yang diinginkan. Ada berbagai macam format penulisan tanggal seperti 07/03/78 (dibaca : Tanggal Tujuh Bulan Maret Tahun 1978), atau 03/25/1981 (dibaca: Tanggal dua puluh lima Bulan Maret Tahun 1981).
Adapun langkah dalam penulisan tanggal adalah sebagai berikut:
1. Tentukan format cell yang akan ditulis tanggal dengan menyorot cell sebanyak yang di perlukan untuk penulisan tanggal
2. Klik pointer pada C2 kemudian tahan dengan klik kiri mouse dan geser posisi mouse ke bawah sampai di posisi cell C5 kemudian lepaskan klik kiri mouse dan klik kanan mouse pada posisi yang telah disorot
3. Kemudian akan muncul menu dan pilih Format Cells
4. Klik Date pada tab Number
5. Pada kolom sebelah kanan bawah tentukan standar penanggalan Negara tertentu yang diinginkan, jika format penanggalan yang diinginkan adalah Indonesia maka pilih Indonesia
6. Pada kolom sebelah kanan tentukan Format penanggalan yang diinginkan
7. Klik OK dan kembali ke cell yang akan diisi dengan tanggal
8. Masukkan tanggal dengan mengisi angka (misal : 07/03/2004 atau sesuai dengan format yang diinginkan)
9. Setelah diisi kemudian tekan Enter dan format akan berubah sesuai dengan konfigurasi
Untuk menulis tanggal pada cell, terlebih dahulu tentukan format tanggal yang diinginkan. Ada berbagai macam format penulisan tanggal seperti 07/03/78 (dibaca : Tanggal Tujuh Bulan Maret Tahun 1978), atau 03/25/1981 (dibaca: Tanggal dua puluh lima Bulan Maret Tahun 1981).
Adapun langkah dalam penulisan tanggal adalah sebagai berikut:
1. Tentukan format cell yang akan ditulis tanggal dengan menyorot cell sebanyak yang di perlukan untuk penulisan tanggal
2. Klik pointer pada C2 kemudian tahan dengan klik kiri mouse dan geser posisi mouse ke bawah sampai di posisi cell C5 kemudian lepaskan klik kiri mouse dan klik kanan mouse pada posisi yang telah disorot
3. Kemudian akan muncul menu dan pilih Format Cells
4. Klik Date pada tab Number
5. Pada kolom sebelah kanan bawah tentukan standar penanggalan Negara tertentu yang diinginkan, jika format penanggalan yang diinginkan adalah Indonesia maka pilih Indonesia
6. Pada kolom sebelah kanan tentukan Format penanggalan yang diinginkan
7. Klik OK dan kembali ke cell yang akan diisi dengan tanggal
8. Masukkan tanggal dengan mengisi angka (misal : 07/03/2004 atau sesuai dengan format yang diinginkan)
9. Setelah diisi kemudian tekan Enter dan format akan berubah sesuai dengan konfigurasi
MEMFORMAT CELL
MEMFORMAT CELL
Memformat cell adalah membentuk tampilan dari setiap cell atau gabungan beberapa cell sesuai dengan kebutuhan. Adapun format cell dapat berupa; bentuk format angka, penomoran dan format tanggal, posisi huruf pada cell, bentuk huruf, bingkai dan warna cell.
Memformat mata uang pada cell
Agar angka pada cell dapat ditampilkan sebagai mata uang namun masih dapat dibaca oleh program untuk perhitungan otomatis, maka cell tersebut harus diformat dengan bentuk angka akuntansi.
Adapun caranya adalah sebagai berikut:
1. Sorot semua cell yang akan di format dengan menekan klik kiri pada awal cell kemudian tarik sampai cell terakhir.
2. Klik kanan pada cell yang telah disorot
3. Pilih menu format cell
4. Kemudian pilih Number, Accounting
5. Pilih Symbol dengan Rp dan decimal place (Penempatan desimal di belakang koma)
6. Klik OK dan semua angka yang terdapat pada cell tersebut akan berubah dengan bertambahnya mata uang serta desimal yang diinginkan.
Memformat cell adalah membentuk tampilan dari setiap cell atau gabungan beberapa cell sesuai dengan kebutuhan. Adapun format cell dapat berupa; bentuk format angka, penomoran dan format tanggal, posisi huruf pada cell, bentuk huruf, bingkai dan warna cell.
Memformat mata uang pada cell
Agar angka pada cell dapat ditampilkan sebagai mata uang namun masih dapat dibaca oleh program untuk perhitungan otomatis, maka cell tersebut harus diformat dengan bentuk angka akuntansi.
Adapun caranya adalah sebagai berikut:
1. Sorot semua cell yang akan di format dengan menekan klik kiri pada awal cell kemudian tarik sampai cell terakhir.
2. Klik kanan pada cell yang telah disorot
3. Pilih menu format cell
4. Kemudian pilih Number, Accounting
5. Pilih Symbol dengan Rp dan decimal place (Penempatan desimal di belakang koma)
6. Klik OK dan semua angka yang terdapat pada cell tersebut akan berubah dengan bertambahnya mata uang serta desimal yang diinginkan.
MEMFORMAT ATAU MERUBAH WARNA CELL
MEMFORMAT ATAU MERUBAH WARNA CELL
Untuk memformat warna cell dapat dilakukan dengan cara menekan tombol cepat (ikon yang terdapat di toolbar).
Adapun langkah nya adalah sebagai berikut:
1. Sorot cell yang akan di beri warna
2. Kemudian klik tombol spidol yang terdapat pada toolbar bagian atas, atau klik segitiga kecil yang terdapat pada toolbar warna tersebut untuk mendapatkan menu berbagai warna lain yang dapat dipilih
3. Klik pada warna yang diinginkan, kemudian cell akan berubah warna
Merubah bentuk huruf
Bentuk huruf dalam cell dapat dirubah sesuai dengan keinginan.
Adapun untuk merubah bentuk huruf dapat dilakukan dengan cara
1. Sorot cell yang akan di rubah hurufnya
2. Klik ikon font pada toolbar di bagian atas
3. Kemudian akan muncul menu kebawah dan pilih jenis bentuk huruf atau font dan klik kiri dengan mouse
4. Huruf akan berubah sesuai dengan bentuk yang diinginkan
Untuk memformat warna cell dapat dilakukan dengan cara menekan tombol cepat (ikon yang terdapat di toolbar).
Adapun langkah nya adalah sebagai berikut:
1. Sorot cell yang akan di beri warna
2. Kemudian klik tombol spidol yang terdapat pada toolbar bagian atas, atau klik segitiga kecil yang terdapat pada toolbar warna tersebut untuk mendapatkan menu berbagai warna lain yang dapat dipilih
3. Klik pada warna yang diinginkan, kemudian cell akan berubah warna
Merubah bentuk huruf
Bentuk huruf dalam cell dapat dirubah sesuai dengan keinginan.
Adapun untuk merubah bentuk huruf dapat dilakukan dengan cara
1. Sorot cell yang akan di rubah hurufnya
2. Klik ikon font pada toolbar di bagian atas
3. Kemudian akan muncul menu kebawah dan pilih jenis bentuk huruf atau font dan klik kiri dengan mouse
4. Huruf akan berubah sesuai dengan bentuk yang diinginkan
MEMFORMAT BARIS DAN KOLOM
MEMFORMAT BARIS DAN KOLOM
Untuk membuat agar posisi tulisan terlihat rapih, maka dapat ditentukan posisi tulisan tersebut, apakah rata kiri, posisi di tengah-tengah, atau rata kanan.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Sorot cells yang berisi tulisan yang akan dirubah posisinya
2. Klik ikon pada toolbar sesuai posisi yang diinginkan
Border dan Shading
Yang dimaksud border adalah kotak atau bingkai, sedangkan shading adalah pola atau warna.
Cara memasukkan border
Misalkan data yang sudah ada, sub judulnya akan di berikan border. Maka langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Blok atau sorot seluruh sub judul yang akan di beri border
2. Setelah di sorot maka klik ikon border dan pilih jenis border yang akan digunakan (dalam hal ini pilih border kotak)
3. Setelah di klik ikon tersebut maka data yang disorot tekah diborder
4. Klik mouse di luar blok agar hasilnya terlihat
5. Ulangi langkah tersebut untuk memberi border pada data yang lain dengan tipe yang border yang berbeda
Memformat baris dan kolom
Baris atau row pada worksheet dapat dirubah ukurannya sesuai dengan kebutuhan.
Adapun untuk merubah ukuran row adalah sebagai berikut
1. Klik dan sorot semua row atau baris yang akan di rubah ukurannya
2. Kemudian klik kanan pada blok yang telah disorot
3. Pilih row height dan dan tentukan ukutan tingginya
Untuk membuat agar posisi tulisan terlihat rapih, maka dapat ditentukan posisi tulisan tersebut, apakah rata kiri, posisi di tengah-tengah, atau rata kanan.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Sorot cells yang berisi tulisan yang akan dirubah posisinya
2. Klik ikon pada toolbar sesuai posisi yang diinginkan
Border dan Shading
Yang dimaksud border adalah kotak atau bingkai, sedangkan shading adalah pola atau warna.
Cara memasukkan border
Misalkan data yang sudah ada, sub judulnya akan di berikan border. Maka langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Blok atau sorot seluruh sub judul yang akan di beri border
2. Setelah di sorot maka klik ikon border dan pilih jenis border yang akan digunakan (dalam hal ini pilih border kotak)
3. Setelah di klik ikon tersebut maka data yang disorot tekah diborder
4. Klik mouse di luar blok agar hasilnya terlihat
5. Ulangi langkah tersebut untuk memberi border pada data yang lain dengan tipe yang border yang berbeda
Memformat baris dan kolom
Baris atau row pada worksheet dapat dirubah ukurannya sesuai dengan kebutuhan.
Adapun untuk merubah ukuran row adalah sebagai berikut
1. Klik dan sorot semua row atau baris yang akan di rubah ukurannya
2. Kemudian klik kanan pada blok yang telah disorot
3. Pilih row height dan dan tentukan ukutan tingginya
MENGOPERASIKAN CUT,COPY,PASTE DAN PASTE SPECIAL
MENGOPERASIKAN CUT,COPY,PASTE DAN PASTE SPECIAL
CUT
1. Blok atau sorot seluruh data yang akan dipindahkan
2. Setelah di blok maka, klik ikon dan data yang di blok tadi akan dikelilingi dengan garis putus-putus.
3. Letakkan pointer dimana data pindahan akan di tempatkan
4. Tekan Enter atau Ctrl + V atau tekan ikon yang terdapat pada toolbar
5. Maka data tersebut akan pindah ke tempat yang baru
Mengcopy data
1. Blok atau sorot semua data yang akan dicopy
2. Setalah di blok klik ikon pada toolbar atau tekan Ctrl + C untuk mengcopy
3. Pindahkan pointer dimana data akan dicopy (disalin)
4. Tekan Ctrl + V atau ikon yang terdapat pada toolbar
5. Kemudian data tersebut telah tercopy
Menghapus Data
1. Blok seluruh data yang akan dihapus
2. Setelah di blok tekan tombol Delete pada keyboard
3. Maka seluruh data tersebut akan terhapus
CUT
1. Blok atau sorot seluruh data yang akan dipindahkan
2. Setelah di blok maka, klik ikon dan data yang di blok tadi akan dikelilingi dengan garis putus-putus.
3. Letakkan pointer dimana data pindahan akan di tempatkan
4. Tekan Enter atau Ctrl + V atau tekan ikon yang terdapat pada toolbar
5. Maka data tersebut akan pindah ke tempat yang baru
Mengcopy data
1. Blok atau sorot semua data yang akan dicopy
2. Setalah di blok klik ikon pada toolbar atau tekan Ctrl + C untuk mengcopy
3. Pindahkan pointer dimana data akan dicopy (disalin)
4. Tekan Ctrl + V atau ikon yang terdapat pada toolbar
5. Kemudian data tersebut telah tercopy
Menghapus Data
1. Blok seluruh data yang akan dihapus
2. Setelah di blok tekan tombol Delete pada keyboard
3. Maka seluruh data tersebut akan terhapus
MENGELOLA DAN MENCETAK LEMBAR KERJA
MENGELOLA DAN MENCETAK LEMBAR KERJA
Print Preview
Fungsi print preview digunakan pada saat akan mencetak dokumen, print preview merupakan sebuah fasilitas untuk melihat dokumen sebelum dicetak, atau dengan kata lain seperti apa dokumen tersebut pada saat dicetak nanti.
Adapun untuk melakukan fungsi print preview tersebut adalah sebagai berikut
1. Sebelum mencetak dokumen, tentukan terlebih dahulu kertas yang akan digunakan serta orientasi yang akan dipilih
2. Untuk memilih jenis kertas serta orientasinya maka klik menu File , Page Setup, dan pilih orientasi pencetakan apakah bentuk berdiri atau tertidur (Portrait atau Landscape)
3. Pilih scalling dan rubah persentasenya untuk merubah skala besar kecilnya dokumen yang akan dicetak
4. Pilih Papersize untuk menentukan kertas yang akan digunakan untuk mencetak
5. Setelah semua di pilih, maka klik print preview , atau jika ketika sedang merubah kembali dokumen dan ingin langsung melihat print preview maka klik langsung ikon pada toolbar standar
Print Preview
Fungsi print preview digunakan pada saat akan mencetak dokumen, print preview merupakan sebuah fasilitas untuk melihat dokumen sebelum dicetak, atau dengan kata lain seperti apa dokumen tersebut pada saat dicetak nanti.
Adapun untuk melakukan fungsi print preview tersebut adalah sebagai berikut
1. Sebelum mencetak dokumen, tentukan terlebih dahulu kertas yang akan digunakan serta orientasi yang akan dipilih
2. Untuk memilih jenis kertas serta orientasinya maka klik menu File , Page Setup, dan pilih orientasi pencetakan apakah bentuk berdiri atau tertidur (Portrait atau Landscape)
3. Pilih scalling dan rubah persentasenya untuk merubah skala besar kecilnya dokumen yang akan dicetak
4. Pilih Papersize untuk menentukan kertas yang akan digunakan untuk mencetak
5. Setelah semua di pilih, maka klik print preview , atau jika ketika sedang merubah kembali dokumen dan ingin langsung melihat print preview maka klik langsung ikon pada toolbar standar
MENCETAK DOKUMEN
MENCETAK DOKUMEN
1. Pada menu print preview klik tombol print atau jika berada pada lembar kerja dan ingin mencetak langsung maka pilih menu File kemudian klik Print
2. Pada menu print ini terdapat beberapa menu yang harus dipilih, beberapa keterangan menu tersebut adalah ;
Printer Name Nama printer yang telah terinstaal pada komputer
Properties Untuk mengganti jenis kertas dan konfigurasi printer
All Mencetak semua halaman
Page(s) From:3 To:15 (Mencetak halaman dari 3 sampai 15
Selection Mencetak halaman yang diblok atau mencetak daerah tertentu dalam lembar kerja
Entire Workbook Mencetak semua sheet dalam workbook
Active Sheet(s) Mencetak sheet yang sedang aktif
Number of Copies Memilih jumlah rangkap dari pencetakan, isikan dengan 4 jika setiap halaman menginginkan dicetak sebanyak 4 rangkap
Preview Melihat dokumen sebelum dicetak
3. Setelah semua menu di pilih, maka klik OK dan tunggu beberapa saat sampai kertas hasil cetakan keluar dari printer
1. Pada menu print preview klik tombol print atau jika berada pada lembar kerja dan ingin mencetak langsung maka pilih menu File kemudian klik Print
2. Pada menu print ini terdapat beberapa menu yang harus dipilih, beberapa keterangan menu tersebut adalah ;
Printer Name Nama printer yang telah terinstaal pada komputer
Properties Untuk mengganti jenis kertas dan konfigurasi printer
All Mencetak semua halaman
Page(s) From:3 To:15 (Mencetak halaman dari 3 sampai 15
Selection Mencetak halaman yang diblok atau mencetak daerah tertentu dalam lembar kerja
Entire Workbook Mencetak semua sheet dalam workbook
Active Sheet(s) Mencetak sheet yang sedang aktif
Number of Copies Memilih jumlah rangkap dari pencetakan, isikan dengan 4 jika setiap halaman menginginkan dicetak sebanyak 4 rangkap
Preview Melihat dokumen sebelum dicetak
3. Setelah semua menu di pilih, maka klik OK dan tunggu beberapa saat sampai kertas hasil cetakan keluar dari printer
MENGATUR TATA LETAK (LAY-OUT) CETAKAN
MENGATUR TATA LETAK (LAY-OUT) CETAKAN
Dalam mencetak dokumen, kerapihan dan tataletak dokumen perlu diperhatikan. Untuk mengatur tata letak dokumen sebelum di cetak adalah sebagai berikut:
1. Pilih menu Print Preview
2. Klik tombol Setup
3. Terdapat beberapa pilihan menu diantaranya adalah
Orientation Protrait : Posisi kertas Vertikal (berdiri)
Landscape : Posisi kertas Horizontal (Tertidur)
Adjust To Mengubah ukuran dokumen (memperbesar atau memperkecil)
Paper size Mengubah ukuran kertas
Menu Margin Untuk menentukan batas dokumen dari atas, bawah, kanan dan kiri kertas
Menu Header/Footer Untuk menyisipkan kata-kata atau catatan kaki di setiap lembar dokumen baik di sebelah atas kertas atau di bawah kertas
4. Setelah semua di konfigurasikan, maka klik OK dan Klik Print untuk langsung di cetak
Dalam mencetak dokumen, kerapihan dan tataletak dokumen perlu diperhatikan. Untuk mengatur tata letak dokumen sebelum di cetak adalah sebagai berikut:
1. Pilih menu Print Preview
2. Klik tombol Setup
3. Terdapat beberapa pilihan menu diantaranya adalah
Orientation Protrait : Posisi kertas Vertikal (berdiri)
Landscape : Posisi kertas Horizontal (Tertidur)
Adjust To Mengubah ukuran dokumen (memperbesar atau memperkecil)
Paper size Mengubah ukuran kertas
Menu Margin Untuk menentukan batas dokumen dari atas, bawah, kanan dan kiri kertas
Menu Header/Footer Untuk menyisipkan kata-kata atau catatan kaki di setiap lembar dokumen baik di sebelah atas kertas atau di bawah kertas
4. Setelah semua di konfigurasikan, maka klik OK dan Klik Print untuk langsung di cetak
WORKSHEET DALAM WORKBOOK (MENGGANTI NAMA,MENYISIPKAN,MENGHAPUS,MEMINDAH DAN MENYALIN)
WORKSHEET DALAM WORKBOOK (MENGGANTI NAMA,MENYISIPKAN,MENGHAPUS,MEMINDAH DAN MENYALIN)
Mengganti Nama Sheet
Setiap worksheet memiliki nama masing-masing, pada worksheet baru biasanya telah diberi nama masing-masing dengan nama Sheet1, Sheet2 dan Sheet3. Untuk merubahnya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Klik kanan pada nama Sheet yang sudah ada
2. Kemudian akan keluar menu yang diantaranya adalah Rename , maka klik Rename tersebut
3. Kemudian nama sheet akan berubah menjadi hitam dan siap untuk diganti dengan menulis langsung nama sheet yang akan diberikan
4. Lakukan langkah ini untuk mengganti nama sheet berikutnya
Menyisipkan Sheet
Untuk menyisipkan sheet pada sheet yang sudah ada adalah sebagai berikut:
1. Klik menu Insert, kemudian pilih Worksheet
2. Worksheet baru telah muncul dan dapat diganti namanya sesuai dengan keinginan
Memindahkan Sheet
Untuk memindahkan sheet dengan cara klik kiri dan tahan pada nama Sheet yang ada kemudian geser mouse pointer ke tempat dimana worksheet akan dipindahkan
Menghapus Sheet
Untuk menghapus sheet, klik kanan pada nama Sheet kemudian muncul menu dan pilih Delete
Menyalin Sheet
Untuk menyalin sheet, klik kanan pada nama Sheet dan akan muncul menu, kemudian pilih Move or Copy , Klik Create a Copy dan Klik OK
Mengganti Nama Sheet
Setiap worksheet memiliki nama masing-masing, pada worksheet baru biasanya telah diberi nama masing-masing dengan nama Sheet1, Sheet2 dan Sheet3. Untuk merubahnya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Klik kanan pada nama Sheet yang sudah ada
2. Kemudian akan keluar menu yang diantaranya adalah Rename , maka klik Rename tersebut
3. Kemudian nama sheet akan berubah menjadi hitam dan siap untuk diganti dengan menulis langsung nama sheet yang akan diberikan
4. Lakukan langkah ini untuk mengganti nama sheet berikutnya
Menyisipkan Sheet
Untuk menyisipkan sheet pada sheet yang sudah ada adalah sebagai berikut:
1. Klik menu Insert, kemudian pilih Worksheet
2. Worksheet baru telah muncul dan dapat diganti namanya sesuai dengan keinginan
Memindahkan Sheet
Untuk memindahkan sheet dengan cara klik kiri dan tahan pada nama Sheet yang ada kemudian geser mouse pointer ke tempat dimana worksheet akan dipindahkan
Menghapus Sheet
Untuk menghapus sheet, klik kanan pada nama Sheet kemudian muncul menu dan pilih Delete
Menyalin Sheet
Untuk menyalin sheet, klik kanan pada nama Sheet dan akan muncul menu, kemudian pilih Move or Copy , Klik Create a Copy dan Klik OK
MEMBUAT LEMBAR KERJA DENGAN MELIBATKAN FORMULA,GAFIK DAN GAMBAR
MEMBUAT LEMBAR KERJA DENGAN MELIBATKAN FORMULA,GRAFIK DAN GAMBAR
Memasukkan formula
Bekerja dalam worksheet dengan Microsoft Excel dapat melakukan berbagai perhitungan seperti perhitungan matematik, finansial, statistik, logika, dan perhitungan lainnya. Namun sebelum melakukan perhitungan-perhitungan tersebut terlebih dahulu harus mengenal operator aritmatik yang sering digunakan. Adapun operator aritmatik tersebut adalah sebagai berikut:
Operator Fungsi
* Kali (Multiplication)
+ Tambah (Addition)
/ Bagi (Division)
- Kurang (Subtraction)
^ Pangkat (Exponentiation)
% Persen (Percent)
Melakukan Perhitungan
Untuk melakukan perhitungan dapat dilakukan dengan menekan tombol = (sama dengan) terlebih dahulu pada sel yang telah ditentukan atau dengan menekan ikon Sigma pada toolbar standar.
Pada tabel berikut ini terdapat 2 kolom yang datanya akan diolah dengan menggunakan fungsi perhitungan.
Untuk melakukan operasi perhitungan tambah pada cell D5 adalah sebagai berikut :
1. Letakkan pointer di cell D5
2. Tekan tombol keyboard “ = ” (sama dengan)
3. Ketik B5 atau pindahkan pointer di cell B5
4. Tekan tombol keyboard “+” (tambah)
5. Ketik C5 atau pindahkan pointer di cell C5
6. Tekan Enter
7. Jika proses tersebut benar maka pada cell D5 akan mendapatkan hasil sebesar 17
8. Lakukan hal serupa untuk perhitungan
Memasukkan formula
Bekerja dalam worksheet dengan Microsoft Excel dapat melakukan berbagai perhitungan seperti perhitungan matematik, finansial, statistik, logika, dan perhitungan lainnya. Namun sebelum melakukan perhitungan-perhitungan tersebut terlebih dahulu harus mengenal operator aritmatik yang sering digunakan. Adapun operator aritmatik tersebut adalah sebagai berikut:
Operator Fungsi
* Kali (Multiplication)
+ Tambah (Addition)
/ Bagi (Division)
- Kurang (Subtraction)
^ Pangkat (Exponentiation)
% Persen (Percent)
Melakukan Perhitungan
Untuk melakukan perhitungan dapat dilakukan dengan menekan tombol = (sama dengan) terlebih dahulu pada sel yang telah ditentukan atau dengan menekan ikon Sigma pada toolbar standar.
Pada tabel berikut ini terdapat 2 kolom yang datanya akan diolah dengan menggunakan fungsi perhitungan.
Untuk melakukan operasi perhitungan tambah pada cell D5 adalah sebagai berikut :
1. Letakkan pointer di cell D5
2. Tekan tombol keyboard “ = ” (sama dengan)
3. Ketik B5 atau pindahkan pointer di cell B5
4. Tekan tombol keyboard “+” (tambah)
5. Ketik C5 atau pindahkan pointer di cell C5
6. Tekan Enter
7. Jika proses tersebut benar maka pada cell D5 akan mendapatkan hasil sebesar 17
8. Lakukan hal serupa untuk perhitungan
MENYALIN FORMULA KE DALAM SUATU RANGE MENGGUNAKAN DRAG (FILL DOWN DAN FILL ACROSS)
MENYALIN FORMULA KE DALAM SUATU RANGE MENGGUNAKAN DRAG (FILL DOWN DAN FILL ACROSS)
Setiap formula dapat disalin pada cell berikutnya agar proses penghitungan tidak memakan waktu lama. Formula ini jika disalin pada cell berikutnya akan berubah sesuai dengan urutan cell.
Untuk menyalin formula ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Klik cell yang akan disalin
2. Kemudian klik copy pada toolbar standar atau klik kanan lalu muncul menu dan pilih copy
3. Posisikan pointer pada cell yang dituju kemudian klik Paste pada ikon toolbar standar atau klik kanan dan pilih Paste
4. Formula telah tersalin pada cell yang baru dengan formula yang baru pula
Menyalin formula absolute pada prinsipnya sama saja dengan menyalin formula biasa, hanya salinan formula absolute tida semua berubah mengikuti cell yang dituju, hanya yang di absolutkan saja.
Setiap formula dapat disalin pada cell berikutnya agar proses penghitungan tidak memakan waktu lama. Formula ini jika disalin pada cell berikutnya akan berubah sesuai dengan urutan cell.
Untuk menyalin formula ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Klik cell yang akan disalin
2. Kemudian klik copy pada toolbar standar atau klik kanan lalu muncul menu dan pilih copy
3. Posisikan pointer pada cell yang dituju kemudian klik Paste pada ikon toolbar standar atau klik kanan dan pilih Paste
4. Formula telah tersalin pada cell yang baru dengan formula yang baru pula
Menyalin formula absolute pada prinsipnya sama saja dengan menyalin formula biasa, hanya salinan formula absolute tida semua berubah mengikuti cell yang dituju, hanya yang di absolutkan saja.
MEMBUAT GRAFIK CHART
MEMBUAT GRAFIK CHART
1. Klik ikon (Chart Wizard) pada toolbar
2. Kemudian akan muncul beberapa menu pilihan grafik atau chart yang akan digunakan sesuai dengan presentasi data yang diinginkan. Dalam hal ini pilih Chart Type dengan Column dan Chart sub-type dengan Clustered Column with a 3-D visual effect.
3. Kemudian akan muncul menu dan pilih data range dengan mengklik kotak kecil disebelah kanan isian data range
4. Sorot atau blok semua nama Bulan dan angka Rupiahnya kemudian tekan Enter
5. Kemudian Klik Next dan Masukkan Chart Title untuk menamakan chart tersebut
6. Klik Next dan pilih apakah grafik akan ditampilkan dalam halaman sendiri atau bersamaan dengan data yang ada dan klik Finish
7. Maka grafik akan ditampilkan.
1. Klik ikon (Chart Wizard) pada toolbar
2. Kemudian akan muncul beberapa menu pilihan grafik atau chart yang akan digunakan sesuai dengan presentasi data yang diinginkan. Dalam hal ini pilih Chart Type dengan Column dan Chart sub-type dengan Clustered Column with a 3-D visual effect.
3. Kemudian akan muncul menu dan pilih data range dengan mengklik kotak kecil disebelah kanan isian data range
4. Sorot atau blok semua nama Bulan dan angka Rupiahnya kemudian tekan Enter
5. Kemudian Klik Next dan Masukkan Chart Title untuk menamakan chart tersebut
6. Klik Next dan pilih apakah grafik akan ditampilkan dalam halaman sendiri atau bersamaan dengan data yang ada dan klik Finish
7. Maka grafik akan ditampilkan.
Minggu, 09 Mei 2010
MENGGUNAKAN FILTER DATA (AUTO FILTER DAN ADVANCED FILTER)
MENGGUNAKAN FILTER DATA(AUTO FILTER DAN ADVANCED FILTER)
Filter data digunakan untuk melihat data tertentu berdasarkan kriteria yang telah dipilih dalam sekumpulan data yang cukup banyak. Filter ini terbagi menjadi dua yaitu autofilter dan advanced Filter. Autofilter digunakan lebih mudah karena proses filter dilakukan secara otomatis sedangkan advanced filter prosesnya dilakukan secara manual namun filter dapat dilakukan sesuai dengan keinginan.
Untuk melakukan Autofilter dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Posisikan pointer pada daerah data yang akan di filter
2. Klik menu Data pada menu standar dan Pilih Filter kemudian Klik Autofilter
3. Kemudian akan muncul menu scroll down pada setiap judul yang mana menu scroll down tersebut digunakan untuk memilih data yang akan di keluarkan
Advance Filter
Memiliki fungsi yang sama dengan autofilter, namun memiliki langkah yang berbeda. Dalam hal ini misalkan yang akan di pilih dari data tersebut adalah hanya siswa yang memiliki nilai lebih dari 80.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Buatkan judul tabel yang sama dengan judul pada data dan pisahkan judul tersebut
2. Buatkan criteria data yang akan dipilih untuk ditampilkan, dalam hal ini adalah data yang memiliki nilai >=80 (lebih dari sama dengan 80)
3. Klik mouse pointer pada salah satu cell di data yang ada
4. Klik menu Data kemudian pilih Filter dan Klik Advanced Filter
5. Akan muncul dialog box yang meminta untuk memasukkan area data serta area kriteria yang akan dimasukkan
6. Klik Filter the list, In Place jika data yang diinginkan akan ditampilkan pada satu tabel yang sama
7. Klik List Range dan sorot semua data yang ada berikut judulnya, dalam hal ini cell A11 sampai F16
8. Pilih Criteria Range untuk memasukkan data kriteria, dalam hal ini adalah cell A2 sampai F3
9. Kemudian Klik OK, dan semua data yang memiliki nilai lebih dari sama dengan 80 akan ditampilkan dan data yang lain disembunyikan.
10. Untuk melihat kembali data tersebut klik Data kemudian pilih Filter dan Klik Show All
Filter data digunakan untuk melihat data tertentu berdasarkan kriteria yang telah dipilih dalam sekumpulan data yang cukup banyak. Filter ini terbagi menjadi dua yaitu autofilter dan advanced Filter. Autofilter digunakan lebih mudah karena proses filter dilakukan secara otomatis sedangkan advanced filter prosesnya dilakukan secara manual namun filter dapat dilakukan sesuai dengan keinginan.
Untuk melakukan Autofilter dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Posisikan pointer pada daerah data yang akan di filter
2. Klik menu Data pada menu standar dan Pilih Filter kemudian Klik Autofilter
3. Kemudian akan muncul menu scroll down pada setiap judul yang mana menu scroll down tersebut digunakan untuk memilih data yang akan di keluarkan
Advance Filter
Memiliki fungsi yang sama dengan autofilter, namun memiliki langkah yang berbeda. Dalam hal ini misalkan yang akan di pilih dari data tersebut adalah hanya siswa yang memiliki nilai lebih dari 80.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Buatkan judul tabel yang sama dengan judul pada data dan pisahkan judul tersebut
2. Buatkan criteria data yang akan dipilih untuk ditampilkan, dalam hal ini adalah data yang memiliki nilai >=80 (lebih dari sama dengan 80)
3. Klik mouse pointer pada salah satu cell di data yang ada
4. Klik menu Data kemudian pilih Filter dan Klik Advanced Filter
5. Akan muncul dialog box yang meminta untuk memasukkan area data serta area kriteria yang akan dimasukkan
6. Klik Filter the list, In Place jika data yang diinginkan akan ditampilkan pada satu tabel yang sama
7. Klik List Range dan sorot semua data yang ada berikut judulnya, dalam hal ini cell A11 sampai F16
8. Pilih Criteria Range untuk memasukkan data kriteria, dalam hal ini adalah cell A2 sampai F3
9. Kemudian Klik OK, dan semua data yang memiliki nilai lebih dari sama dengan 80 akan ditampilkan dan data yang lain disembunyikan.
10. Untuk melihat kembali data tersebut klik Data kemudian pilih Filter dan Klik Show All
BERNAVIGASI DALAM MS EXCEL
BERNAVIGASI DALAM MS EXCEL
Bernavigasi dalam program worksheet ini terdapat 2 cara, yaitu dengan menggunakan mouse pointer dan atau menggunakan keyboard. Untuk menggunakan mouse pointer hanya dengan menggerakan mouse pointer tesebut serta menggunakan fungsi tombol klik kiri dan kanan. Namun dengan menggunakan keyboard dapat dilakukan dengan sebagai berikut :
Tombol Fungsi
Menggerakan atau pindah sel kiri, atas kanan dan bawah
Enter Pindah satu sel ke bawah
Home Pindah ke kolom A pada posisi baris yang aktif
Ctrl + Home Pindah ke sel A1 pada lembar kerja yang aktif
Ctrl + End Pindah ke posisi sel terakhir yang sedang digunakan
Page Up Pindah satu layar ke atas
Page Down Pindah satu layar ke bawah
Alt + Page Up Pindah satu layar ke kiri
Alt + Page Down Pindah satu layar ke kanan
Ctrl + Page Up Pindah dari satu tab lembar kerja ke lembar kerja berikutnya
Ctrl + Page Down Pindah dari satu tab lembar kerja ke lembar kerja sebelumnya
Bernavigasi dalam program worksheet ini terdapat 2 cara, yaitu dengan menggunakan mouse pointer dan atau menggunakan keyboard. Untuk menggunakan mouse pointer hanya dengan menggerakan mouse pointer tesebut serta menggunakan fungsi tombol klik kiri dan kanan. Namun dengan menggunakan keyboard dapat dilakukan dengan sebagai berikut :
Tombol Fungsi
Menggerakan atau pindah sel kiri, atas kanan dan bawah
Enter Pindah satu sel ke bawah
Home Pindah ke kolom A pada posisi baris yang aktif
Ctrl + Home Pindah ke sel A1 pada lembar kerja yang aktif
Ctrl + End Pindah ke posisi sel terakhir yang sedang digunakan
Page Up Pindah satu layar ke atas
Page Down Pindah satu layar ke bawah
Alt + Page Up Pindah satu layar ke kiri
Alt + Page Down Pindah satu layar ke kanan
Ctrl + Page Up Pindah dari satu tab lembar kerja ke lembar kerja berikutnya
Ctrl + Page Down Pindah dari satu tab lembar kerja ke lembar kerja sebelumnya
Jumat, 07 Mei 2010
MICROSOFT EXCEL
MICROSOFT EXCEL
Microsoft Excel merupakan salah satu aplikasi worksheet (lembar kerja elektronik) pengolah angka yang dapat di presentasikan ke dalam bentuk tabel dan grafik. Aplikasi ini juga dapat melakukan berbagai perhitungan dan simulasi.Microsoft Excel dan program-program aplikasi lainnya berjalan diatas operating system, yang tentunya akan berfungsi setelah terinstall pada operating system buatan Microsoft juga. Microsoft Excel merupakan bagian dari software Microsoft Office, jadi pastikan komputer telah terinstall program Microsoft Office. Langkah-langkah untuk memulai program Microsoft Excel adalah sebagai berikut :
1. Aktifkan komputer terlebih dahulu
2. Klik tombol Start pada taskbar (di sebelah kiri bawah)
3. Pilih Programs dan menu baru akan muncul di sebelah kanan
4. Pilih Microsoft Excel dan klik kiri dengan mouse
5. Tunggu hingga Microsoft Excel tampil secara keseluruhan
6. Microsoft Excel siap digunakan
Sebelum bekerja dengan Microsoft Excel ada baiknya mengenal terlebih dahulu komponen-komponen utama atau tombol-tombol yang akan sering digunakan dalam bekerja dengan Microsoft Excel.Menu bar terdiri dari beberapa pilihan yang dapat digunakan, penggunaan menu ini memiliki fungsi masing-masing. Pada setiap menu terdapat beberapa sub menu yang akan keluar setelah menu tersebut di klik dengan mouse atau dengan keyboard. Fungsi dari menu-menu tersebut berbeda satu dengan lainnya. Karena dikelompokkan berdasarkan fungsi dari menu tersebut. Serti pada menu File, maka sub menu nya akan berisi program yang berhubungan dengan administrasi atau pengolahan filem begitu juga dengan menu view, maka sub menu nya akan berhubungan dengan tampilan (view) yang akan dipilih.
Microsoft Excel merupakan salah satu aplikasi worksheet (lembar kerja elektronik) pengolah angka yang dapat di presentasikan ke dalam bentuk tabel dan grafik. Aplikasi ini juga dapat melakukan berbagai perhitungan dan simulasi.Microsoft Excel dan program-program aplikasi lainnya berjalan diatas operating system, yang tentunya akan berfungsi setelah terinstall pada operating system buatan Microsoft juga. Microsoft Excel merupakan bagian dari software Microsoft Office, jadi pastikan komputer telah terinstall program Microsoft Office. Langkah-langkah untuk memulai program Microsoft Excel adalah sebagai berikut :
1. Aktifkan komputer terlebih dahulu
2. Klik tombol Start pada taskbar (di sebelah kiri bawah)
3. Pilih Programs dan menu baru akan muncul di sebelah kanan
4. Pilih Microsoft Excel dan klik kiri dengan mouse
5. Tunggu hingga Microsoft Excel tampil secara keseluruhan
6. Microsoft Excel siap digunakan
Sebelum bekerja dengan Microsoft Excel ada baiknya mengenal terlebih dahulu komponen-komponen utama atau tombol-tombol yang akan sering digunakan dalam bekerja dengan Microsoft Excel.Menu bar terdiri dari beberapa pilihan yang dapat digunakan, penggunaan menu ini memiliki fungsi masing-masing. Pada setiap menu terdapat beberapa sub menu yang akan keluar setelah menu tersebut di klik dengan mouse atau dengan keyboard. Fungsi dari menu-menu tersebut berbeda satu dengan lainnya. Karena dikelompokkan berdasarkan fungsi dari menu tersebut. Serti pada menu File, maka sub menu nya akan berisi program yang berhubungan dengan administrasi atau pengolahan filem begitu juga dengan menu view, maka sub menu nya akan berhubungan dengan tampilan (view) yang akan dipilih.
MEMBUAT DOKUMEN MENGGUNAKAN PROGRAM LEMBAR KERJA (WORKSHEET)
MEMBUAT DOKUMEN MENGGUNAKAN PROGRAM LEMBAR KERJA (WORKSHEET)
Worksheet merupakan perangkat lunak lembar kerja yang terdiri dari kolom dan baris yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mengolah data dan angka agar memudahkan dalam perhitungan, laporan dan presentasi data.
Dalam mengolah angka dan sekumpulan data, ada banyak perangkat lunak worksheet yang beredar di pasaran, seperti Microsoft Excel, Lotus 123, Quatro Pro, Open Office, dll. Namun saat ini2 aplikasi worksheet yang paling banyak digunakan adalah perangkat lunak buatan dari sebuah perusahaan besar di Amerika yang bernama Microsoft Excel. Perangkat lunak ini telah umum digunakan baik di perkantoran, perusahaan-perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintahan, atau bahkan perusahaan asing sekalipun karena aplikasi ini disamping mudah didapatkan juga pada umumnya tempat kursus dan training membuka pelatihan program Microsoft Excel ini.
Microsoft Excel merupakan bagian dari packet yang dijual oleh Microsoft yaitu paket Microsoft Office. Paket tersebut merupakan gabungan dari aplikasi perangkat lunak untuk perkantoran yang terdiri dari Microsoft Word (program untuk pengolah kata), Microsoft Power Point (program untuk membuat presentasi), Microsoft Access (pengolah database), Microsoft Frontpage (membuat web site), dan Microsoft Outlook (Aplikasi e-mail dan agenda).
Worksheet merupakan perangkat lunak lembar kerja yang terdiri dari kolom dan baris yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mengolah data dan angka agar memudahkan dalam perhitungan, laporan dan presentasi data.
Dalam mengolah angka dan sekumpulan data, ada banyak perangkat lunak worksheet yang beredar di pasaran, seperti Microsoft Excel, Lotus 123, Quatro Pro, Open Office, dll. Namun saat ini2 aplikasi worksheet yang paling banyak digunakan adalah perangkat lunak buatan dari sebuah perusahaan besar di Amerika yang bernama Microsoft Excel. Perangkat lunak ini telah umum digunakan baik di perkantoran, perusahaan-perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintahan, atau bahkan perusahaan asing sekalipun karena aplikasi ini disamping mudah didapatkan juga pada umumnya tempat kursus dan training membuka pelatihan program Microsoft Excel ini.
Microsoft Excel merupakan bagian dari packet yang dijual oleh Microsoft yaitu paket Microsoft Office. Paket tersebut merupakan gabungan dari aplikasi perangkat lunak untuk perkantoran yang terdiri dari Microsoft Word (program untuk pengolah kata), Microsoft Power Point (program untuk membuat presentasi), Microsoft Access (pengolah database), Microsoft Frontpage (membuat web site), dan Microsoft Outlook (Aplikasi e-mail dan agenda).
PROGRAM PENGOLAH ANGKA
PROGRAM PENGOLAH ANGKA
Program pengolah angka (spreadsheet) adalah program aplikasi komputer yang mensimulasikan suatu lembar kerja. Program ini menayangkan sejumah sel yang secara kesatuan membentuk grid yang terdiri dari kolom dan baris. Setiap sel dapat berisi huruf teks atau angka. Sel tersebut dapat juga berisi rumus yang mendefinisikan suatu perhitungan matematis berdasarkan isi sel lain atau kombinasi dari banyak sel yang dapat di-update setiap waktu. Program pengolah angka sering digunakan untuk pengolahan data keuangan. Program ini mampu memperbarui hitungan pada seluruh sel yang ada di lembaran begitu satu sel diubah nilainya. Perangkat lunak pengolah angka yang saat ini banyak digunakan adalah microsoft excel dan openoffice calc yang bersifat open source.
Program pengolah angka (spreadsheet) adalah program aplikasi komputer yang mensimulasikan suatu lembar kerja. Program ini menayangkan sejumah sel yang secara kesatuan membentuk grid yang terdiri dari kolom dan baris. Setiap sel dapat berisi huruf teks atau angka. Sel tersebut dapat juga berisi rumus yang mendefinisikan suatu perhitungan matematis berdasarkan isi sel lain atau kombinasi dari banyak sel yang dapat di-update setiap waktu. Program pengolah angka sering digunakan untuk pengolahan data keuangan. Program ini mampu memperbarui hitungan pada seluruh sel yang ada di lembaran begitu satu sel diubah nilainya. Perangkat lunak pengolah angka yang saat ini banyak digunakan adalah microsoft excel dan openoffice calc yang bersifat open source.
Kamis, 29 April 2010
MODEL DATABASE
MODEL DATABASE
Model database adalah suatu konsep yang terintegrasi dalam menggambarkan hubungan (relationships) antar data dan batasan-batasan (constraint) data dalam suatu sistem database. Model data yang paling umum, berdasarkan pada bagaimana hubungan antar record dalam database (Record Based Data Models, terdapat tiga jenis, yaitu:
1. Model Database Hirarki (Hierarchical Database Model)
2. Model Database Jaringan (Network Database Model)
3. Model Database Relasi (Relational Database Model)
4.
Tingkatan data dalam database relasi adalah sebagai berikut :
1. Karakter
2. Field atau Atribute
3. Record atau Tupple
4. Table atau Entity
5. Database
6.
Sifat yang melekat pada suatu tabel database adalah:
1. Tidak boleh ada record yang sama.
2. Urutan record tidak terlalu penting karena data dalam record dapat diurut sesuai dengan kebutuhan.
3. Field harus mempunyai nama yang unik (tidak boleh ada yang sama).
4. Setiap Field mesti mempunyai tipe data dan karakter tertentu.
Model database adalah suatu konsep yang terintegrasi dalam menggambarkan hubungan (relationships) antar data dan batasan-batasan (constraint) data dalam suatu sistem database. Model data yang paling umum, berdasarkan pada bagaimana hubungan antar record dalam database (Record Based Data Models, terdapat tiga jenis, yaitu:
1. Model Database Hirarki (Hierarchical Database Model)
2. Model Database Jaringan (Network Database Model)
3. Model Database Relasi (Relational Database Model)
4.
Tingkatan data dalam database relasi adalah sebagai berikut :
1. Karakter
2. Field atau Atribute
3. Record atau Tupple
4. Table atau Entity
5. Database
6.
Sifat yang melekat pada suatu tabel database adalah:
1. Tidak boleh ada record yang sama.
2. Urutan record tidak terlalu penting karena data dalam record dapat diurut sesuai dengan kebutuhan.
3. Field harus mempunyai nama yang unik (tidak boleh ada yang sama).
4. Setiap Field mesti mempunyai tipe data dan karakter tertentu.
Langganan:
Postingan (Atom)