TEORI DAN PROSES ORGANISASI
Organisasi adalah kata yang sangat tidak asing lagi didengar. Karena kita selalu berada di tengah-tengah organisasi itu sendiri. Sejak lahir, kita telah berada dalam lingkungan organisasi, misalnya Rumah Sakit, Catatan Sipil dan lain-lain. Juga sampai saat kita meninggal sekalipun tak lepas dari peran organisasi itu sendiri. Jadi dengan demikian betapa penting peran organisasi dan sentral peranan organisasi dalam kehidupan manusia. Karena dengan organisasi manusia dapa dihubungkan dengan manusia yang lainnya dengan berbagai kepentingan. Arti dari organisasi itu sendiri adalah : Wadah dimana tempat berkumpulnya beberapa dengan kepentingan yang sama yang terkoordinasi secara sadar yang bekerja terus menerus sampai tujuan yang mereka tetapkan sebelumnya bisa tercapai.
Etika dalam pengertiannya diartikan sebagai prinsip-prinsip moral, yaitu baik atau buruknya perilaku. Dalam setiap kaidah hukum selalu mengandung etika berperilaku dan etika dalam berbagai bentuknya selalu mengandung nilai-nilai moral dan kebenaran. Persoalan-persoalan etika memang tidak dapat diselesaikan secara serampangan, oleh karena menyangkut nilai-nilai moral dan keyakinan yang terbuka kemungkinan untuk berselisihan. Untuk itu sangat relevan menjadi tanggung jawab organisasi menciptakan iklim dan sistem kondisif agar etika organisasi dapat tumbuh. Menurut beberapa hasil pengamatan ada beberapa prinsip cara yang dapat dipakai sebagai pedoman langkah untuk menciptakan etika organisasi. Pada dasarnya pedoman tersebut dapat dikelompokkan ke dalam dua ruang lingkup, yaitu ruang lingkup makro perspektif, atau disebut Ethical Cyclus Model dan mikro perspektif, atau disebut Ethical Linear Model. 1. Ethical Cyclus Model Ethical Cyclus Model pada dasarnya organisasi mampu merevitalisasi (self revitalization) diri sendiri melalui siklus pengalaman dan pengkajian pengalaman. Siklus tersebut bersifat “self-propere” atau “self-learning” melalui pengalaman beretika yang dikaji secara mendalam. Adapun bentuk konkret Ethical Cyclus Model adalah sebagai berikut : * Pengkajian etika sikap perilaku dilakukan secara terus menerus baik oleh individual, kelompok-kelompok kerja maupun seluruh komponen organisasi. Kondisi yang demikian akan menciptakan iklim dan sistem yang kondusif. * Setiap individu ataupun kelompok kerja dan berbagai komponen organisasi yang telah ikut berpatisipasi perlu dibantu pula oleh pimpinan-pimpinan yang berwenang untuk diakomodasi dalam bentuk formulasi sistem dan kode etik. * Seluruh komponen organisasi, mulai dari pekerja, strategi, struktur dan arus informasi, proses kerja, sistem pelatihan, tim building, sistem imbalan perlu dilibatkan dan diberdayakan secara sinergis terpadu dalam bentuk formulasi sistem dan kode etik. * Pada tingkat pengambilan keputusan, proses pengkajian, dan proses formulasi dilakukan oleh para pimpinan. Para pimpinan membuat suatu model analisis resiko untuk diuji coba dalam bentuk sistem dan kode etik organisasi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar