MACAM-MACAM POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Pengembangan Umum-Khusus, Paragraf yang dimulai dengan pikiran pokok kemudian diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas.
Contoh:
Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau marah kita jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.
2. Pengembangan Khusus-Umum, Paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas kemudian diikuti oleh pikiran pokok atau kesimpulan.
Contoh:
Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
3. Pengembangan dengan Alasan-alasan atau Sebab Akibat, Pada paragraf ini didahului dengan sebab terjadinya sesuatu dan diikuti rincian-rincian sebagai akibatnya atau sebaliknya. Sebab sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran-pikiran penjelas.
Contoh
(1) Itik Indonesia baik sekali untuk diternakkan.(2) Pemeliharaannya sederhana sekali.(3) Telurnya banyak.(4) Tahan terhadap berbagai penyakit.(5) Ia kuat sekali berjalan jauh.
Kalimat (1) sebagai sebab dan
kalimat (2), (3), (4), (5) sebagai akibat
4. pengembangan dengan perbandingan, pengembangan paragraf jenis ini mengungkapkan persamaan dan perbedaan dua objek atau lebih.
Contoh
(1) Kota Jakarta dan Bandung mempunyai persamaan dan perbedaan. (2) Keduanya termasuk kota besar bahkan sebagai ibukota provinsi. (3) Ditinjau dari suasana, Jakarta bersuhu panas sedangkan Bandung sejuk. (4) Di samping itu, Kota Jakarta memiliki peran lain, yaitu sebagai ibukota negara.
Persamaan ditunjukkan oleh kalimat (2) dan
perbedaan oleh kalimat (3) dan (4).
5. Pengembangan dengan Contoh, Pengembangan jenis ini dikemukakan suatu pernyataan yang diikuti rincian berupa contoh-contoh.
Contoh
Sejalan dengan perkembangan sejarahnya, perbendaharaan kata Indonesia diperkaya oleh berbagai bahasa. Ada yang berasal dari bahasa daerah, ada pula yang berasal dari bahasa asing. Yang berasal dari bahasa daerah, misalnya nyeri, babak, beres, dan sewenang-wenang. Adapun yang berasal dari bahasa asing lampu, motor, ahli, akhlak, dan lain-lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar